Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Antisipasi Unjuk Rasa Buruh di Lobam, Polres Bintan Akan Turunkan Ratusan Personel
Oleh : Harjo
Jum'at | 25-10-2013 | 19:45 WIB
AKBP_Kristiaji_Kapolres_Bintan.JPG Honda-Batam
Kapolres Bintan, AKBP Kristiaji.

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Ratusan personel dari Polres Bintan akan diturunkan untuk mengamankan aksi unjuk rasa butuh di kawasan industri Lobam, Senin (28/10/2013) mendatang. Bahkan, personel Brimbob Polda Kepri juga akan diterjunkan.

"Kita akan siapkan kekuatan penuh. Ada ratusan personel kita yang akan amankan pada demo Senin nanti. Kita juga akan di-back up dari Brimod Polda Kepri," ujar Kapolres Bintan, AKBP Kristiaji, Jumat (25/10/2013).

Kristiaji menyadari, kawasan industri Lobam adalah objek vital, sehingga aksi para buruh di tempat tersebut sudah menjadi tren di kalangan buruh untuk berunjuk rasa. 

"Memang, berdemo dilarang di kawasan tertentu, termasuk di objek vital seperti kawasan industri Lobam. Namun kita tetap siap dan sudah menganalisis dinamika demo pekerja yang terbiasa melakukan aksi di dalam area kerjanya," tambahnya.

Sementara itu, rencana unjuk rasa para buruh itu ditanggapi positif, meskipun terkesan sudah menjadi agenda tahunan. Meskipun demikian, diharapkan aksi tersebut berlangsung damai dan tidak anarkis.

"Walaupun meyampaikan aspirasi di muka umum adalah hak warga negara, namun diharapkan agar dilakukan secara damai, sesuai dengan aturan yang berlaku," ujar Moch Idha, tokoh pemuda Bintan Utara.

Dia mengaku sudah mendengar informasi tentang bakal adanya aksi unjuk rasa tersebut yang bakal disertai aksi sweeping. "Kita sudah mendengar adanya ancaman untuk melakukan sweeping terhadap karyawan yang tidak mau ikut unjuk rasa. Kalau seperti itu jelas berupa sudah pemaksaan," katanya.

Idha juga mengaku merasa terpanggil untuk berbicara. Karena, jika nantinya terjadi aksi anarkis dan pengrusakan, selaku warga tempatan dirinya tidak akan menerima. "Daerah kami sudah aman dan kondusif. Tolong jangan dikotori dengan perbuatan yang melawan hukum. Apalagi merusak aset," tegasnya.

Dia berharap pihak kepolisian tidak menolerir aksi buruh yang melanggar aturan apalagi sampai merusak dan memaksa buruh lainnya. "Kalau memang sudha merusak, kami selaku warga tempatan berharap pihak kepolisian bisa melakukan tindakan tegas," tambahnya. (*)

Editor: Dodo