Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mengenal Evolusi Rasa Es Krim
Oleh : Redaksi
Jum'at | 25-10-2013 | 11:58 WIB
es_krim.JPG Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM - Bukan hanya komposisi bahan yang  makin bervariasi, rasa es krim juga  makin keluar dari pakemnya. Sebagai hidangan penutup bercita rasa manis, aneka rasa nyeleneh pun hadir dan banyak digemari pencinta es krim di berbagai penjuru benua. Di antaranya es krim rasa smoked beef atau bacon yang pernah ditawarkan di gerai Burger King’s Los Angeles, Amerika Serikat, dengan nama bacon ice cream sundae.

Rasa lain seperti wasabi, kari, sea salt, cabai, jalapeno, kaviar, bawang merah, kecap, dan es krim lainnya yang menggunakan campuran sayuran, umbi-umbian, rempah, dan alkohol juga mulai bermunculan di gerai es krim dan berbagai restoran. Walaupun menggunakan bahan perasa tersebut, susu dan krim masih mendominasi dalam pembuatannya dan sensasi creamy tetap terasa.

Gelato atau soft ice cream.
Teksturnya lebih kental dan pekat dibanding es krim karena dalam proses pembuatannya tidak banyak menyuntikkan udara untuk menambah volume. Bahan baku utama krim dan gula serta tambahan rasa dari buah dan kacang-kacangan.

Frozen custard.
Tekstur pekatnya hampir menyerupai gelato, namun lebih creamy karena memiliki kandungan 10% lemak susu dan 1,4% kuning telur yang biasa tersajikan dalam suhu -8° C.

Es loli.
Dibuat dari aneka sari buah segar atau susu dengan perasa. Dicetak dalam cetakan khusus dan diberi batang kayu untuk pegangan saat menyantapnya. Di Indonesia dikenal dengan es potong, es lilin, atau es goyang. Di India, Pakistan, Bangladesh, Nepal, Burma (Myanmar), dan Timur Tengah es loli identik dengan kandungan pekat dari rempah dan terasa creamy, salah satu jenisnya kulfi.

Granita atau slush.
Air, gula, dan perasa sebagai bahan baku dengan hasil tekstur semi-beku, sedikit kasar menyerupai es serut dengan kandungan gula 12% - 22% sebagai pengental. Dibuat menggunakan dispenser khusus yang memiliki tabung pendingin. Untuk slush, umumnya diberi tambahan soda dalam racikannya.

Sorbet atau sherbet.
Dibuat dari cairan yang didapat dari sari buah segar, sirop, wine, atau liqueur. Karena mengandung alkohol, teksturnya lebih lembut dibanding granita atau slush.

Es serut (shaved ice).
Campuran susu, sari buah, atau sirop yang dibekukan, lalu diserut menggunakan alat khusus serta ditambahkan aneka   buah, manisan, sereal, dan bahan lainnya saat disajikan. Orang Italia menyebutnya water ice, sedangkan di Taiwan dikenal dengan nama snow ice. Di Jepang,  es krim jenis ini populer dengan sebutan kakigori, di Korea dinamakan patbingsu atau patbingsoo, di Singapura dan Malaysia dikenal dengan nama ais kacang, sementara di Filipina disebut halo-halo.

Es putar atau es puter.
Susu, krim, atau santan menjadi bahan baku utama dengan tambahan tepung kanji dan tepung hunkwe sebagai pengikatnya. Jenis es krim tradisional yang banyak dijajakan di Indonesia ini diproses dengan cara ditempatkan dalam wadah tabung, lalu diaduk terus-menerus agar menghasilkan tekstur beku yang tepat dan tidak membentuk kristal. Di luar tabung ditambahkan bongkahan es batu dan garam agar pembekuan sempurna.

Frozen yoghurt.
Diklaim sebagai es krim sehat karena rendah kalori dan tidak mengandung lemak. Terbuat dari susu fermentasi atau yoghurt dan diproses menggunakan soft serve machine. Umum tersaji bersama aneka taburan buah segar.

Sumber: Femina