Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jadi Korban Tabrak Lari, Kaki dan Rahang Edwin Patah
Oleh : Hendra Zaimi
Sabtu | 19-10-2013 | 13:54 WIB
edwin tabrak lari.jpg Honda-Batam
Edwin terbaring di rumah sakit usai menjadi korban tabrak lari.

BATAMTODAY.COM, Batam - Seorang pengendara sepeda motor, Edwindu Howard alias Edwin (30), terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena menjadi korban tabrak lari, Rabu (16/10/2013) sekitar pukul 01.00 WIB. Akibat kecelakaan itu, korban mengalami patah tulang kaki kiri dan rahang.

Kejadian berawal ketika Edwin yang baru pulang dari tempat dirinya bekerja di restoran Italia di kawasan Kampung Bule, Nagoya hendak menuju ke rumahnya di Tiban McDermott. Saat melintas di simpang lampu merah Baloi, korban ditabrak mobil Mitsubishi Lancer hitam nopol BP 1157 ZB yang melaju dari arah Baloi menuju Jodoh.

Korban langsung terpental di atas kap mobil, sedangkan sepeda motor miliknya Honda Vario Techno hitam BP 3345 IH terseret dibawah mobil. Sopir kemudian menghentikan laju mobil dan membuat korban terjatuh ke depan, lalu kabur melarikan diri ke arah Jodoh.

"Menurut saksi mata, pelaku sempat memundurkan mobilnya untuk melepas motor korban yang tersangkut dibawah mobil. Lalu kabur ke arah Jodoh dan sempat menabrak kaki korban," kata Hidir, salah satu teman korban kepada wartawan, Sabtu (19/10/2013).

Beruntung ada saksi mata di lokasi kejadian dan langsung membawa korban ke RS Awal Bros. Namun tak lama kemudian, korban kemudian dirujuk ke RS Budi Kemuliaan dan mendapatkan perawatan medis.

"Dia (korban) dua hari kemudian baru siuman, kaki kirinya patah tebu dan tulang rahang patah. Beruntung nyawanya selamat setelah tim dokter melakukan operasi," terang Hidir.

Kasus tabrak lari ini sudah ditangani aparat kepolisian Satlantas Polresta Barelang untuk mendapatkan siapa identitas sopir mobil Lancer pelaku tabrak lari.

Sementara itu, Edwin ketika ditemui wartawan di ruang paviliun Tulip 202 RS Budi Kemuliaan sudah bisa berinteraksi dengan sesama, dia mengaku tak sadarkan diri selam dua hari.

"Saya tak ingat apa-apa, yang saya ingat saya ditabrak di simpang lampu merah Baloi oleh mobil dari arah Baloi," kata Edwin.

Saat siuman, dia mengaku kaki kirinya tak bisa digerakan, dan sempat putus asa apakah kakinya itu akan diamputasi dokter. "Saya sempat berpikir apakah kaki saya akan diamputasi dokter," katanya mengakhiri.

Editor: Dodo