Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Serikat Buruh Batam Ajukan Angka UMK 2014 pada Pertemuan Keempat
Oleh : Irwan Hirzal
Kamis | 17-10-2013 | 18:17 WIB
Sekupang-20131017-00350.jpg Honda-Batam
Muhamad Mustofa, perwakilan Dewan Pengupahan Kota (DPK) Batam sekaligus wakil Serikat Pekerja Metal Indonesia (SPMI), saat memberikan arahan kepada anggota SPMI.

BATAMTODAY.COM, Batam - Serikat Buruh Kota Batam belum mengajukan angka-angka dalam pembahasan upah minimal kota (UMK) tahun 2014 di Dinas Tenaga Kerja Kota Batam, hari ini. Rencananya, angka-angka itu akan disampaikan pada pertemuan keempat.

"Untuk hari ini kita hanya mendengarkan pemaparan dari Dinas Perhubungan, Bank Indonesia, BP Kawasan, dan Dinas Tata Kota Batam," ujar Muhamad Mustofa, perwakilan Dewan Pengupahan Kota (DPK) Batam sekaligus wakil Serikat Pekerja Metal Indonesia (SPMI).

Pertemuan hari ini dihadiri oleh empat intansi terkait, yakni Dinas Tata Kota, Dinas Perhubungan, BP Kawasan dan Bank Indonesia. Dalam pertemuan yang berlangsung tertutup itu masing-masing memaparkan biaya-biaya kebutuhan masyarakat agar angka-angka UMK 2014 mencapai titik temu.

Menurut Mustofa, dalam pertemuan itu Dinas Tata Kota memaparkan mengenai harga-harga sewa rumah dan rusun. Sementara Dinas Perhubungan memaparkan biaya transportasi dari dan ke berbagai wilayah di Batam. Sedangkan Bank Indonesia memaparkan soal inflasi dan pertunbuhan ekonomi Kota Batam.

"Inflasi di Batam didorong dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM)," kata dia.

Namun demikian tiga serikat perkerja yang mewakili pertemuan itu dari SPMI, SPSI dan SBSI, belum memaparkan angka-angka yang akan menjadi acuan UMK 2014. 

"Kita akan ajukan angka-angka itu pada pertemuan keempat yaitu pada Selasa (22/10/2013) depan. Kita masih menyimpulkan data-data yang dipaparkan dari dinas terkait termasuk dari Bank Indonesia," ujarnya. 

Sementara itu Kepala Disnaker Kota Batam, Zarefiadi, menjelaskan, rapat ketiga ini berjalan lancar, tidak seperti rapat kedua beberapa hari lalu yang sempat tertunda akibat intansi pemerintah banyak yang tidak hadir.

"Hari ini BP Kawasan, Dinas Tata Kota, Dinas Perhubungan, dan Bank Indonesia hadir. Hanya saja datangnya  terlambat," kata Zarefiadi.

Menurut Zarefiadi, pertemuan akan dilanjutkan hingga yang keenam. Pertemuan selanjutnya akan  dilakukan di kantor Disnaker di mana serikat perkerja mulai menyuarakan soal angka-angka UMK 2014.

"Dalam pembahasan UMK, Disnaker menjadi penengah. Artinya Disnaker adalah pemimpin sidang yang berhak memberikan tanggapan dan masukan," uajrnya. (*)

Editor: Dodo