Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kapolri Baru Harus Berani Berantas Pungli dan Kriminalisasi pada Serikat Pekerja
Oleh : Redaksi/SP
Kamis | 17-10-2013 | 09:41 WIB
BUMN-Bersatu,-Arief-Poyuono-SE1.jpg Honda-Batam
Ketua Umum KPP FSP BUMN Bersatu, Arief Poyuono SE.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Dengan berakhirnya masa jabatan Kapolri Jenderal Timur Pradopo, banyak harapan dari masyarakat terhadap Komjen Sutarman, yang diajukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai calon Kapolri baru.

"Apalagi dalam kondisi kinerja Polri saat ini yang kurang memuaskan, yang terbukti dengan adanya dugaan rekening gendut yang dimiliki oleh petinggi Polri, pungli yang menyebabkan 'high cost economy' yang banyak dilakukan oleh oknum Polri hingga menghambat kenaikan tingkat kesejahteraan bagi kaum buruh, sehingga banyak harapan terhadap Sutarman," ungkap Ketua Umum Komite Pimpinan Pusat Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu, Arief Poyuono SE, dalam siaran pers yang diterima BATAMTODAY.COM, Kamis (17/10/2013).

Selain itu, kata Arief, banyak juga kasus kriminalisasi terhadap pimpinan dan anggota serikat pekerja yang memperjuangkan hak dan nasibnya, dimana ada dugaan penyidik di jajaran reskrim sudah terkena rembesan dari pengusaha atau manajemen untuk mengkriminalisasikan.

Ia mencontohkan, kasus kriminalisasi yang dilakukan terhadap Ketua Umum Serikat Pekerja Indonesa Ferry (SP-IF), yang saat ini dinyatakan sebagai tersangka pencemaran nama baik direksi PT ASDP karena melaporkan adanya dugaan korupsi di ASDP. Padahal, kasus dugaan korupsi PT ASDP tersebut saat ini sedang disidik Kejaksaan Agung. Juga terhadap pengurus serikat pekerja FSPMI yang pernah dikriminalisasi.

FSP BUMN Bersatu, lanjutnya, hingga saat ini juga masih mempertanyakan kelanjutan penanganan kasus dugaan korupsi yang banyak dilakukan di BUMN yang dilaporkan oleh FSP BUMN Bersatu yang belum ada kemajuan.

"Ada dugaan justru direksi atau BUMN yang dilaporkan menjadi ATM bagi oknum penyidik Polri. Sutarman harus dapat meyelesaikan kasus-kasus korupsi di BUMN selama ini yang jumlahnya trilyunan rupiah," ujarnya.

Menurutnya, ada beberapa agenda atau Fakta Integritas yang akan disampaikan FSP BUMN Bersatu kepada Komjen Sutarman jika beliau terpilih sebagai Kapolri, diantaranya harus berani menindak pungli yang banyak dilakukan oleh oknum Polisi.

"FSP BUMN Bersatu juga mendesak Sutarman yang akan diangkat sebagai Kapolri untuk memerintahkan anggota Polisi untuk bisa memberikan rasa aman terhadap pekerja jika pulang malam hari serta kepada supir-supir container yang sering ditodong oleh sekumpulan preman jalanan, menghentikan semua kasus kriminalisasi terhadap pimpinan serikat pekerja BUMN yang telah melaporkan dugaan tuindak pidana Korupsi di BUMN," tandasnya.

Arief juga menilai Komjen Sutarman merupakan sosok yang cukup mampu untuk memimpin jajaran Polri, tetapi dengan catatan Sutarman harus lebih berani melakukan reformasi di tubuh Polri agar Polri bekerja lebih professional dalam melayani masyarakat dan tidak berpihak pada pemilik uang yang banyak.

"Memang ada juga kasus kriminalisasi terhadap Serikat pekerja yang dilaporkan ke Sutarman yang menjabat sebagai Kabareskrim mendapatkan tanggapan positif dan dihentikan, serta adanya kerjasama yang baik dengan jajaran serikat pekerja ketika merayakan Hari Buruh Sedunia," ujar Ketua Umum KPP FSP BUMN Bersatu Arief Poyuono. 

Editor: Dodo