Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Upah Tak Dibayar, Puluhan Buruh CV Levisia Mengadu ke Polisi
Oleh : Berton Siregar
Rabu | 16-10-2013 | 14:26 WIB

BATAMTODAY.COM, Batam - Puluhan buruh lepas CV Levisia yang bekerja di PT Galangan Kapal Mercusuar mendatangi Mapolsek Batuaji, Rabu (16/10/2013) siang. Kedatangan mereka untuk meminta bantuan pihak kepolisian agar mencarikan solusi atas ulah manajemen perusahaan itu yang tidak mau membayar upah kerja mereka pada September lalu.

Para buruh beralasan, perusahaan sudah mendapatkan bayaran, dari proyek pengerjaan tongkang di lokasi perusahaan galangan Mercusuar. Berulang kali mereka meminta kejelasan upah kerja ke manajemen CV Levisia, yang beralamat di ruko depan PT ASL Tanjunguncang namun tak ada jawaban pasti.

"Kami sudah lapor ke Disnaker, namun tak ada jawaban pasti. Malah kami disuruh kembali mencari manajemen CV Levisia. Berarti Disnaker menyuruh agar kami anarkis, tapi kami masih tahan diri, karena kami hanya menuntut hak kami,  makanya kami coba datangi kantor polisi mencarikan solusi yang tepat," kata Yuan Arif, perwakilan buruh di Mapolsek Batuaji.

Namun upaya Yuan dan belasan rekan-rekannya ini belum juga mendapatkan kepastian. Polisi Batuaji tidak begitu saja menanggapi laporan itu karena seharusnya persoalan upah karyawan wewenang Dinas Tenaga Kerja Batam. Belasan karyawan itu lagi-lagi diarahkan polisi agar kembali mendatangi Disnaker Batam untuk menyelesaikan persoalan itu.

Yuan dan rekan-rekannya diketahui sudah bekerja sebagai buruh lepas di CV Levisia sejak Agustus lalu. Gaji bulan Agustus sudah diterima, namun gaji September ini belum dibayar. Padahal biasanya gaji dibayar tanggal 7 setiap bulan. Beberapa kali upaya pendekatan dengan pihak CV mempertanyakan kejelasan gaji tersebut namun tak ada tanggapan serius.

Belasan buruh ini kian bingung dan tak tahu harus mengadu ke mana lagi, dan sampai berita ini diturunkan, puluhan buruh ini masih berkumpul di kantin Mapolsek Batu aji.

Sementara, Tety selaku staf di CV Levisia saat dikonfirmasi mengelak kalau belasan orang itu merupakan buruhnya. Menurut Tety, mereka itu merupakan buruh lepas yang direkrut Roy, salah satu partner kerja Tety.

Roy mempekerjakan buruh itu melalui Tety. Pembayaran gaji bulan Agustus lalu, sudah dilakukan melalui tangan Roy. Untuk bulan September ini memang belum cair dari maincon PT Mercusuar, karena pekerjaan belum dan rampung baru 70 persen.

"Tapi mereka ngotot minta gaji ke saya, tapi Roy sekarang hilang kontak. Seharusnya mereka cari Roy, baru perhitungkan gajinya dan Roy yang sampaikan ke saya," kata Tety.

Editor: Dodo