Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Waspada, Perubahan Iklim Bisa Tingkatkan Kadar Merkuri pada Ikan
Oleh : Redaksi
Senin | 07-10-2013 | 16:46 WIB

BATAMTODAY.COM, Batam - Manusia ternyata belum sepenuhnya bisa terhindar dari racun merkuri. Padahal, para pakar sudah mengingatkan, pencemaran merkuri dapat menjadi ancaman kesehatan yang serius.

Jika merkuri atau raksa itu masuk ke dalam tubuh, ia bertindak sebagai neurotoxin, yang mengganggu otak dan sistem saraf. 

Ketika merkuri masuk ke perairan, bakteri alami akan menyerap logam cair ini, dan polutan itu pun mulai terlibat dalam rantai makanan, seperti ikan kecil memakan bakteri, ikan besar memakan ikan kecil, dan seterusnya. Dan, menurut studi dalam jurnal PLoS ONE yang dilansir Environtment News Network (ENN), perubahan iklim bisa membuat penumpukan merkuri di tubuh ikan.

Para peneliti di Dartmouth College, mempelajari ikan-ikan pemangsa di bawah temperatur yang bervariasi di laboratorium dan di rawa yang berair asin di Maine. Ikan di rawa memakan serangga, cacing dan sumber makanan alami lainnya, sedangkan ikan di laboratorium diberi makan makanan yang diperkaya merkuri. 

Hasil penelitian menunjukkan ikan di perairan hangat di laboratorium makan lebih banyak namun pertumbuhannya kurang. Bahkan ikan-ikan tersebut memiliki tingkat methylmercury yang lebih tinggi dalam jaringan mereka. Itu menunjukkan bawha meningkatnya metabolisme menyebabkan peningkatan penyerapan logam beracun.

Selain pemanasan pada air, penelitian tersebut juga menyatakan bahwa faktor fisik termasuk aliran angin, sirkulasi atmosfer, dan curah hujan, juga akan mempengaruhi endapan merkuri dan bioavailabilitas.

Sayangnya, hanya sedikit yang diketahui tentang bagaimana pemanasan global dapat mempengaruhi bioakumulasi merkuri dalam kehidupan laut, karena tidak ada penelitian sebelumnya yang telah menunjukkan efek percobaan yang menggunakan ikan di laboratorium dan lapangan.

Makalah ini menunjukkan bahwa peningkatan bioakumulasi merkuri pada tingkatan trohpic yang lebih rendah dapat disebarkan ke tingkat trofik yang lebih tinggi pada ikan yang dikonsumsi manusia. Peningkatan merkuri pada manusia memaparkan konsentrasi yang berbahaya. Akibatnya, penelitian itu mendesak bahwa efek ini harus dimasukkan ke dalam upaya kebijakan dan pengelolaan yang bertujuan untuk mengurangi risiko kesehatan manusia dari paparan merkuri tingkat tinggi. (*)

Editor: Dodo