Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Disdik Batam Dinilai Kurang Serius Urus Pendidikan
Oleh : Hendra Zaimi
Kamis | 26-09-2013 | 17:08 WIB
sd_sold_out.jpg Honda-Batam
Foto ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Pemerintah Kota Batam dinilai tidak serius mengurusi pendidikan. Hal itu terlihat dari maraknya permasalahan yang sama setiap tahun dan tak kunjung bisa diselesaikan, seperti pada penerimaan siswa baru, kekurangan ruang kelas baru (RKB), pungutan liar, hingga intimidasi terhadap siswa dan guru seperti yang terjadi di SMAN 14 Batam.

"Dunia pendidikan di Batam harus dibenahi lebih serius lagi," kata Sudirman Dianto, Wakil Sekretaris Dewan Pendidikan Kota Batam, saat dihubungi BATAMTODAY.COM, Kamis (26/9/2013).

Menurut Sudirman, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam harus bisa merekrut penyelenggara pendidikan seperti kepala sekolah dan guru, yang benar-benar kompeten di bidangnya dan jangan asal main tunjuk saja sehingga dunia pendidikan Batam benar-benar bermutu.


"Seperti penunjukan kepala sekolah contohnya, Disdik Batam jangan sampai menunjuk kepala sekolah yang nanti malah membuat kebijakan yang mengundang masalah," ujarnya.

Sama seperti penunjukan kepala sekolah, menurut dia, Disdik juga harus bisa menelurkan guru yang memiliki kompetensi baik sehingga tak ada lagi permasalahan yang timbul setiap tahun yang selalu terjadi di dunia pendidikan di Batam.

"Kami sangat menyayangkan, banyak kepala sekolah dan guru yang tak berkompeten sehingga muncul berbagai masalah. Jika kepala sekolah bijak dalam mengatur guru dan siswa, tak akan terjadi kejadian seperti ini lagi," ujarnya.

Disinggung mengenai adanya desakan reformasi pada Dinas Pendidikan Batam, Sudirman mengatakan saat ini masih belum perlu. Tetapi yang terpenting, katanya, keseriusan Dinas Pendidikan Batam lebih ditingkatkan lagi.

"Kami sebagai mitra Dinas Pendidikan menilai reformasi itu belum perlu. Yang perlu saat ini keseriusan Dinas Pendidikan Batam dalam meningkatkan mutu dunia pendidikan Batam yang harus ditingkatkan," tegasnya.

Mengenai kisruh dalam penerimaan siswa baru hingga adanya pungli setiap tahunnya, dia juga menilai Dinas Pendidikan bisa menyelesaikan ini dengan meningkatkan peran sekolah swasta untuk menyiasatinya.

"Dinas Pendidikan harus bisa menggandeng sekolah swasta dalam menghadapi masalah ini. Jadi, siswa yang tak tertampung di sekolah negeri bisa masuk ke sekolah swasta. Namun sekolah swasta tak harus membebani orang tua siswa dengan biaya yang tinggi," imbuhnya.

Dengan adanya kesepakatan dalam hal  ini, dia juga berharap pihak sekolah swasta tak menjadikan kesempatan sebagai lahan bisnis semata untuk meraup keuntungan sehingga tak ada lagi masalah siswa yang tak tertampung untuk bersekolah.

"Yang tak kalah penting peran para orang tua. Jika anak mereka tak bisa masuk sekolah negeri jangan nanti harus dipaksakan. Saat ini banyak sekolah swasta yang bagus dan tak kalah dengan sekolah negeri," kata dia mengakhiri. (*)

Editor: Dodo