Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hary Azhar Azis Imbau Buruh tidak Ngotot Tuntut Kenaikan Upah
Oleh : Charles Sitompul
Sabtu | 21-09-2013 | 13:24 WIB

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Anggota DPR RI, Harry Azhar Azis, mengimbau buruh di Kepulauan Riau agar jangan terlalu menekan pengusaha untuk menaikan upah mereka. Tuntutan tersebut dapat menimbulkan kekacauan dunia usaha di Kepri dan menyebabkan pengusaha menutup usahanya.


"Saya sepakat upah buruh naik, tetapi harus realistis. Karena pengusaha juga kewalahan menjalankan usahanya akibat nilai tukar rupiah yang melemah," kata legislator Partai Golkar ini, kepada wartawan, di Tanjungpinang. 

Dia mengakui, desakan buruh itu dipicu oleh kenaikan harga barang kebutuhan pokok akibat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar. Namun jika upah buruh dinaikkan saat inidiprediksi sejumlah perusahaan di Kepri akan gulung tikar. Bila hal itu terjadi, perjuangan buruh untuk menaikkan upah tak menghasilkan apa-apa.
    
"Kalau perusahaan tutup, otomatis buruh menjadi pengangguran. Tentunya ini akan menimbulkan permasalahan yang baru yang lebih rumit untuk diselesaikan," ujar anggota dewan dari dapil Kepri ini.
    
Untuk mengatasi permasalahan itu, dia menyarankan perwakilan buruh, pengusaha dan pemerintah harus duduk bersama membahasnya. Kenaikan upah buruh, menurutnya, perlu dibatasi dan disesuaikan dengan kondisi.
    
Batas kenaikan upah buruh juga harus diukur secara matang sehingga tidak ada pihak-pihak merasa dirugikan. Pengusaha dan buruh pada hakekatnya merupakan satu-kesatuan yang menjalankan roda usaha. 
    
"Jika salah satu pihak dirugikan, maka akan mengganggu roda usaha. Karena itu, keputusan yang diambil harus adil, jangan sampai ada pihak-pihak yang merasa dirugikan," katanya.
    
Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan terkait melemahnya nilai tukar rupiah untuk melindungi dunia usaha. Kebijakan itu berupa pemotongan pajak sebesar 30 persen kepada perusahaan yang memiliki banyak tenaga kerja. (*)

Editor: Dodo