Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Harry Azhar Azis Sebut Pilpres Lebih Seru Tanpa Jokowi
Oleh : Charles Sitompul
Jum'at | 20-09-2013 | 19:26 WIB

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Politisi Partai Golkar, Harry Azhar Azis, mengatakan, pemilihan presiden pada Juni 2014 mendatang kan lebih seru jika tidak dikuti oleh Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo atau dikenal sebagai Jokowi.


"Dinamika politik pada pilpres 2014 mendatang akan lebih hidup dan persaingan akan semakin seru jika tidak diikuti Joko Widodo. Karena kekuatan figur yang diusung masing-masing partai saat ini masih berimbang," ujar Harry, pada wartawan di Tanjungpinang, Jumat (19/9/2013).


Wakil Ketua Komisi XI DPR-RI ini mengakui jika Jokowi merupakan kader PDIP yang cukup terkenal dan disukai masyarakat. Namun sampai saat ini PDIP belum memiliki keputusan akan mengusung Jokowi sebagai calon presiden pada pilpres mendatang.  

Harry menduga, belum ditunjukkan calon presiden (capres) dari PDIP karena partai tersebut ingin melindungi capresnya agar tidak digembosi. "Kan masih ada Megawati Soekarno Putri. Bahkan ada beberapa indikasi bahwa Megawati menjadi capres, sedangkan Jokowi menjadi pendampingnya," Harry menganalisis.

Bila kemungkinan itu yang terjadi, maka PDIP harus bekerja keras untuk memperoleh 20 persen suara pemilih pada pemilu 2014. Jika tidak terpenuhi 20 persen, maka PDIP harus berkoalisi dengan partai lainnya.

"PDIP tidak berburu-buru menentukan capres dalam menghadapi pemilihan presiden, tidak seperti Hanura yang telah memproklamirkan Wiranto dan Hari Tanoe sebagai capres dan cawapres. Jika suara yang diperoleh Hanura tidak mencapai 20 persen, maka Wiranto dan Hari Tanoe tidak dapat berpasangan," paparnya.

Saat ini, tambah Harry, masyarakat Indonesia cenderung memutuskan pilihan terhadap calon presiden dan wakil presiden bukan berdasarkan program yang dijual, melainkan figur. Capres yang memiliki program yang baik belum tentu terpilih menjadi presiden meskipun populer.

Ditanya mengenai pencalonan Aburizal Bakri menjadi presiden yang diusung Partai Golkar, Harry mengatakan, jika sampai saat ini Partai Golkar masih tetap konsiten mengusung Ketua DPP Partai Golkar itu. Dan hal itu dibuktikan dengan telah bergeraknya mesin politik Golkar sejak beberapa bulan lalu.

"Golkar tidak pernah khawatir bersaing dengan figur lain sebagai calon presiden. Dan dengan waktu yang ada Golkar akan melaksanakan strateginya dalam memenangkan Aburizal Bakri sebagai presiden pada pemilu 2014 nanti," tegasnya.

Hasil Rampinas Golkar Oktober 2013 medatang, tambah Harry, pihaknya akan menentukan arah perpolitikan Partai Golkar akan tetap pada satu pilihan yaitu Aburizal Bakrie sebagai calon presiden atau ada perubahaan. (*)

Editor: Dodo