Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bank Sentral AS Pertahankan Stimulus
Oleh : Redaksi
Kamis | 19-09-2013 | 10:59 WIB
federal-reserve.jpg Honda-Batam
Bank Sentral Amerika Serikat.

BATAMTODAY.COM, Washington - Pejabat tinggi bank sentral Amerika telah memutuskan untuk mempertahankan upaya-upaya mereka guna menstimulasi ekonomi Amerika selagi mulai pulih dari resesi terparah dalam puluhan tahun.

Dalam konferensi pers di Washington, kemarin, Kepala Bank Sentral Amerika Ben Bernanke mengatakan ekonomi Amerika masih memerlukan bantuan karena tingkat pengangguran saat ini terlalu tinggi.

Ben Bernanke mengatakan para pengambil kebijakan membutuhkan lebih banyak bukti bahwa ekonomi Amerika - yang terbesar di dunia - sudah pulih, sebelum memangkas pembelian aset.

Bank sentral Amerika telah berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi dengan program pembelian sekuritas bernilai 85 milyar dollar per bulan. Banyak ekonom tadinya mengira para pejabat akan menguranginya sebanyak beberapa milyar dollar.

Program ini dimaksudkan untuk mengurangi suku bunga jangka panjang yang akan lebih memudahkan perusahaan-perusahaan untuk membeli peralatan baru dan bagi keluarga Amerika untuk membeli rumah baru.

Para pejabat bank sentral juga berupaya mempercepat pertumbuhan ekonomi Amerika dengan menekan suku bunga jangka pendek hingga hampir nol. Ben Bernanke mengatakan bank sentral akan membiarkan suku bunga jangka pendek ke tingkatnya yang rendah untuk sementara ini.

Bank Sentral harus melakukan keseimbangan yang hati-hati dalam stimulus. Jika dikurangi terlalu cepat, ekonomi Amerika yang terbesar di dunia akan kembali jatuh dalam resesi. Jika ekonomi distimulasi berlebihan, bank sentral meningkatkan resiko inflasi yang bisa menimbulkan masalah serius.

Sementara itu, pasar saham Amerika ditutup pada rekor yang tinggi hari Rabu setelah bank sentral memutuskan untuk mempertahankan upaya-upaya stimulus ekonomi saat ini.

Dow Jones Industrial Average naik 1 persen, sementara Standard & Poors 500 ditutup menguat 1,2 persen. Indeks NASDAQ juga naik 1 persen.

Para investor menunjukkan keyakinan mereka dengan membeli saham setelah Kepala Bank Sentral Amerika Ben Bernanke hari Rabu mengatakan tidak akan ada perubahan dalam program pembelian sekuritas bernilai 85 milyar dollar per bulan.

Sumber: VoA