Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tolak Ical, Akbar Usulkan Konvensi Capres Golkar
Oleh : Surya
Selasa | 17-09-2013 | 21:13 WIB
Akbar_Tanjung.jpg Honda-Batam

Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) Partai Golkar Akbar Tanjung mengapresiasi langkah Partai Demokrat yang membuat konvensi untuk mencari calon presiden(capres) yang akan diusung pada Pilpres 2014 mendatang.

Namun ia berharap konvensi yang digelar partai berlambang Bintang Mercy itu, pelaksanaannya dilakukan secara demokratis, transparan dan fair, serta melibatkan rakyat Indonesia.

"Saya berharap, konvensi capres yang digelar Partai Demokrat berjalan transparan, demokratis, dan fair. Konvensi juga harus melibatkan rakyat Indonesia," kata Akbar dalam bincang-bincang dengan wartawan, Selasa (17/9/2013) di Jakarta.

Mantan Ketua Umum Partai Golkar ini melihat, konvensi Demokrat melebihi konvensi yang pernah dilakukan partainya, karena sudah melibatkan lembaga survey. "Waktu kami belum melibatkan mereka, karena tradisinya (lembaga survey) ketika itu belum berkembang," ujarnya.

Karena itu, menurut Akbar, kalau betul hasil survei itu yang bakal jadi keputusan Partai Demokrat, maka di internal partai pasti capres  tersebut   kuat. Sebab capres yang dipilih  berdasarkan survei, berarti elektabilitasnya  tinggi. "Ini hebat karena merekrut capres dari eksternal (luar) partai," tandasnya.

Bahkan diakuinya bahwa konvensi merupakan sebuah terobosan politik yang sejalan dengan tekad semua pihak untuk meningkatkan kualitas demokrasi, dengan rekrutmen politik dibuat secara terbuka.

"Kami telah memulai itu tahun 2004. Betul-betul kita ciptakan iklim yang memungkinkan setiap orang terpanggil menjadi calon pemimpin nasional secara demokratis dan terbuka," tutur Akbar lagi.

Konvensi capres yang diadakan Partai Golkar itu, menurut Akbar ternyata berhasil, meski pun ketika itu ada yang mencurigai hanya akal-akalan Partai Golkar dan akal-akalan dirinya. "Nyatanya saya tidak terpilih," kata Akbar yang pada saat itu dia menjabat Ketua Umum DPP Partai Golkar sekaligus peserta konvensi.

Akbar pun menceritakan, awalnya peserta konvensi capres Partai Golkar saat itu  19 orang, setelah diseleksi tinggal 5 orang. Yaitu, Wiranto, Aburizal Bakrie (Ical), Prabowo Subianto, Surya Paloh dan dia sendiri. Pemenangnya adalah Wiranto.

"Jadi Partai Golkar memang sungguh-sungguh menggelar konvensi tersebut. Jika kemudian pemenang konvensi gagal menjadi presiden, itu soal lain. Hasil konvensi ternyata tidak selalu berbanding lurus dengan hasil pilpres," kata Akbar mengenai kekalahan Wiranto pada Pilpres 2004 oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Dalam Pilpres 2004, lanjut Akbar, tidak ada yang menduga fenomena SBY yang  muncul sebagai pemenang Pilpres. Pada hal dari karir militer, Wiranto lebih tinggi pangkat dan pengalamannya dari SBY, tetapi yang terpilih SBY.

Terkait pencapresan Ical, Akbar menyatakan, kalau memang elektabilitasnya tidak membaik, sebaiknya partai memikirkan cara terbaik agar Golkar tidak rugi pada pemilu nanti.

Editor: Surya