Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Terlambat Masuk Kelas, Siswa di Batam Ini Dipukuli Gurunya
Oleh : Berton Siregar
Jum'at | 13-09-2013 | 14:22 WIB
IMG-20130913-02198(1).jpg Honda-Batam

PKP Developer

Ary bersama ibunya saat melapor ke Polsek Sagulung, Jumat.

BATAMTODAY.COM, Batam - Meski Undang-Undang Perlindungan Anak dan Kode Etik Guru Indonesia (KEGI) sudah melarang, aksi kekerasan fisik yang disengaja terhadap anak didik masih saja terjadi.

Ary Ramanza (15), siswa Kelas VIII di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) di Sagulung, tepatnya di samping RSUD lama, menjadi korban pemukulan yang dilakukan oleh salah seorang guru yang diketahui bernama Khayrul, pagi tadi. Orang tua siswa yang tak terima anaknya diperlakukan seperti itu langsung melaporkan aksi kekerasan oknum guru tersebut ke Polsek Sagulung.

Ary menuturkan, guru agama yang dikenal galak itu menghajarnya setelah sebelumnya dia bersama teman-temannya sedang ke luar sekolah untuk membeli jajanan. "Kami keluar untuk jajan, Pak," kata Ary, di Mapolsek Sagulung.

Sesampainya di depan kelas, sang guru langsung memukulnya. "Pinggang saya langsung dicubit, pantat saya ditendang, dan menampar muka saya tiga kali," ungkapnya.

Ternyata bukan hanya itu. Ary juga mengaku dipukul dengan mikropon di bagian pipinya. Mendapat aduan dari si anak, Nur Azizah, ibu Ary, yang tinggal di Perumahan Batuaji Permai (BAP), Sagulung Blok C no 9, mendatangi guru tersebut untuk meminta penjelasan.

Namun oknum Pak Guru itu malah ngotot menyalahkan anaknya dan menantang supaya dilaporkan ke pihak berwajib. "Kalau tidak terima, laporkan saja ke polisi, saya tidak takut!" ucap Nur menirukan perkataan oknum guru itu.

Yang membuat ibu asal Jawa ini berang, oknum guru tersebut justru mengancam bahwa di abisa membuat anaknya tak diterima di sekolah manapun di Batam. 

"Kalau kalian cari masalah dengan saya, saya bisa buat anakmu tidak diterima di sekolah yang ada di Batam ini," ancam Pak Guru itu.

Tidak diterima diberlakukan dan diancam seperti itu, Nur Azizah bersama dengan anaknya langsung membuat laporan ke Polsek Sagulung. (*)

Editor: Dodo