Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kenya Bakal Berlimpah Air Selama 70 Tahun
Oleh : Redaksi
Jum'at | 13-09-2013 | 10:39 WIB

BATAMTODAY.COM, Batam - Benua Afrika sering disebut sebagai daerah kering dan panas. Namun, sebutan itu bakal tak berlaku lagi.

Dikutip situs Gizmodo, para ilmuwan telah menemukan cadangan air bawah tanah di Kenya begitu besar sehingga bisa memenuhi kebutuhan air seluruh negara untuk 70 tahun ke depan. Menggunakan satelit, radar dan teknologi geologi, ilmuwan menemukan sebuah akuifer (air di bawah lapisan bantalan air bawah tanah) yang mengandung 200 miliar meter kubik air tawar.

UNESCO dan pemerintah Kenya membentuk sebuah tim untuk menemukan air di Kenya. Yang baru saja ditemukan adalah akuifer pada basin Lotikipi, yaitu sekitar 1.000 meter di bawah tanah, dengan ukuran 62 x 41 mil, dan secara signifikan lebih besar dari akuifer lain yang ditemukan di wilayah tersebut. Bahkan, akuifer ini mengandung 900 persen lebih banyak air dari cadangan yang ada di Kenya.

Untuk negara seperti Kenya yang berhubungan dengan kekeringan yang terlalu sering, penemuan ini akan mengubah kehidupan di sana. Bahkan negara itu akan berubah.

Jika pemerintah Kenya mampu menciptakan infrastruktur air yang tepat, suku-suku nomaden di kawasan itu dapat menetap dan bukannya mencari hujan, sehingga peternakan bisa tumbuh dan berkembang, kota-kota tumbuh dan seluruh negara berkembang.

Hal ini tidak akan terjadi dalam semalam, tentu saja, tapi memiliki persediaan air yang dapat bertahan selama lebih dari setengah abad pasti sebuah lompatan jauh.

Alain Gachet, CEO Radar Technologies International dan timnya menggunakan sistem pemetaan yang mereka sebut WATEX untuk menemukan air. WATEX dasarnya menggunakan satelit yang ada, radar dan peta geologi, dan menggabungkannya untuk melihat apa yang di bawahnya tanah.

Sistem pemetaan awalnya dimaksudkan untuk menemukan cadangan mineral di Afrika, tapi sekarang sedang digunakan untuk mencari air. UNESCO sekarang berharap untuk mengambil sistem ini dengan harapan akan menemukan air di negara-negara Afrika lainnya. (*)

Editor: Dodo