Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Harisson Ford Minta Perusak Hutan Indonesia Ditindak
Oleh : Redaksi
Selasa | 10-09-2013 | 20:32 WIB
Harrison-Ford_2666418b.jpg Honda-Batam
kredit foto: AFP/Getty Image.

BATAMTODAY.COM , Jakarta - Bintang film asal Hollywood, Harrison Ford, berada di Indonesia selama beberapa hari untuk menggarap film dokumenter berseri "Years of Living Dangerously". Di Indonesia, Ford syuting film ke Taman Nasional Tesso Nilo di Riau, dan juga ke hutan belantara di Kalimantan.

Ford menggarap 8 seri film dokumenter yang semuanya dibuat di negara Asia. Di Indonesia, Ford menyoroti deforestasi dan kondisi lingkungan di beberapa tempat. Rencananya film itu akan tayang di AS April 2014 mendatang.
 
Ford yang kelahiran 13 Juli 1942 selain dikenal sebagai aktor dan produser ternama Amerika, juga merupakan aktivis lingkungan hidup. Ford pun kini didapuk sebagai duta aktivis perubahan iklim mewakili UNFCCC (United Nations Framework Convention on Climate Change).
 
Harrison Ford sendiri sebenarnya sudah tiba di Indonesia sejak awal September. Seperti dilansir mongabay.com, sepak terjang aktor 71 tahun itu terkait kondisi kerusakan hutan di Indonesia yang tertinggi di dunia akibat penebangan hutan, konversi untuk tanaman industri, juga kebakaran hutan.
 
Selama di Indonesia, Harrison Ford bertemu sejumlah aktivis lingkungan, pengusaha, dan pejabat di bidang lingkungan. Beberapa di antaranya adalah Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Kepala UKP4 Kuntoro Mangkusubroto, juga pengusaha dari Kadin.
 
Saat memawancari Ketua UKP4, Kuntoro Mangkusubroto, di Kopi Oey, Jalan Sabang, Jakarta Pusat, kru film Ford memesan lantai atas cafe selama setengah jam sebelum syuting dimulai pukul 16.30 WIB. Syuting sendiri berjalan selama empat jam hingga pukul 20.30 WIB. Kedatangan Ford ke kedai Kopi Oey saat itu tanpa pengawalan dan bahkan menggunakan taksi.
 
Kehadiran aktor kharismatik itu pun selepas wawancara dimanfaatkan sejumlah pengunjung untuk berfoto bersama. Bahkan, kehadiran Harrison Ford itu pada Senin malam, 2 September 2013, sempat mendapat perhatian luas dari dunia Twittersphere di Tanah Air. 

Berdasarkan review TweetReach, sejak Senin, jumlah kicauan tentang Harrison Ford di Kopi Oey mencapai 86,993 ribu akun Twitter.
 
Selain mewawancarai sejumlah pihak berkepentingan dalam lingkungan hidup, Harrison Ford juga bertemu Presiden SBY untuk melakukan wawancara di Kantor Presiden pada Selasa (10/9). Dalam pertemuan itu, Ford memberikan paket film "Indiana Jones" yang dibintanginya sebagai kado ulang tahun SBY yang ke-64 pada 9 September 2013.
 
Selama mewawancarai Presiden selama 40 menit, Ford berdiskusi terkait kebijakan penyelamatan lingkungan di Indonesia. 

Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha mengutarakan bahwa wawancara tersebut berjalan mulus. Ford meminta Presiden memberikan kontribusi positif untuk penyelamatan hutan karena Indonesia memiliki hutan tropis yang sangat besar dan berada di posisi signifikan dalam iklim global. 

Usai wawancara, Ford juga meminta kepolisian menindak tegas siapa pun yang melanggar aturan dan merusak hutan.
 
Menurut Julian, Presiden SBY bersedia diwawancarai Ford karena beranggapan aktivitas ini bernilai positif untuk Indonesia. Selain itu, pembuatan film dokumenter tersebut tidak bersifat nirlaba, ditujukan untuk penyelamatan hutan dan lingkungan, serta diharapkan dapat menggaungkan upaya mengatasi perubahan iklim dunia. (*)

sumber: Indonesia.Travel | The Telegraph