Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Guru di Moro Tak Dapat Tunjangan Khusus Hinterland
Oleh : Khoiruddin Nasution
Selasa | 10-09-2013 | 17:21 WIB
guru_ilustrasi.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Ilustrasi guru.

BATAMTODAY.COM, Moro - Sebanyak 20-an guru PNS maupun honorer di Kecamatan Moro, pada Tahun Anggaran (TA) 2013 ini, tidak mendapatkan tunjangan khusus Hinterland, yang besarnya satu kali gaji. Padahal di 2012, pencairan dana tunjangan khusus Hinterland tersebut, mereka dapatkan tanpa kendala sedikitpun.

Salah seorang guru SMP yang tidak ingin disebut namanya kepada BATAMTODAY.COM, Selasa (10/9/2013) di Kantor Bupati mengatakan nasib malang yang mereka terima ini  sepertinya terus berkelanjutan.

Sebab, pada TA 2012 lalu, masing-masing guru SD, SMP dan SMA se-Kecamatan Moro (kategori Hinterland-red) diwajibkan memberikan sumbangan sebesar Rp3 juta per orang, kepada kepala sekolahnya masing-masing. Alasannya untuk dilanjutkan ke Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan Moro.

"Tapi, karena pemberitaan gencar di media, akhirnya melalui kepala sekolah, uang itu dikembalikan ke masing-masing guru," terangnya.

Namun yang menjadi persoalan sekarang ini ujar sumber lagi, sekitar 20-an Guru PNS dan Honorer setingkat SMP, sama sekali tidak lagi mendapatkan tunjangan khusus Hinterland tersebut. Sehingga, kuat dugaannya dana hinterland untuk mereka itu 'dialokasikan ke lain tempat'.

"Ini kan aneh Pak, kalau memang di Moro itu tak dapat, kenapa ada juga guru lain  yang mendapatkannya. Bahkan ada satu sekolah, tidak mendapatkan sama sekali. Dan ada juga di sekolah lain, hanya 1 orang guru saja yang mendapatkannya. Padahal hanya dana hinterland itulah yang kami harapkan, makanya kami bertahan sampai sekarang ini," keluhnya.

Untuk itu, sumber meminta kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Karimun agar meninjau ulang proses tersendatnya dana tunjangan khusus Hinterland tersebut. Sebab bagi mereka, dana tersebut mustahil tidak dicairkan. Sebab, TA 2012 lalu, mereka dapatkan tanpa kendala sedikitpun.

"Kami mohon Bapak Kadis Pendidikan berkenan meninjau kondisi tersebut. Kami berharap, pengabdian kami di daerah terpencil itu, sedikit terobati dengan adanya perhatian khusus dari Pemerintah," ujarnya menimpali.

Sementara, Plh. Kadisdik Karimun, Bakri Hasyim yang dikonfirmasi mengaku belum bisa memberikan keterangan lantaran harus berkonsultasi dulu dengan Kadisdik Sudarmadi yang baru menjalani pendidikan.

"Besok saya sampaikan keterangan soal ini," kata Bakri.

Editor: Dodo