Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bayar 'Uang Jaminan', Ratusan Siswa Kejar Paket di Batam Tetap Tak Lulus
Oleh : Berton Siregar
Selasa | 10-09-2013 | 15:04 WIB
IMG_0078.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Foto ilustrasi

BATAMTODAY.COM, Batam - Ratusan siswa Kelompok Belajar (Kejar) Paket A, B, dan C di sejumlah kecamatan di Kota Batam merasa tertipu oleh ulah oknum pamong belajar (sebutan guru di Kejar Paket).


Oknum pamong tersebut menjanjikan para warga belajar (sebutan untuk siswa di Kejar Paket, red) akan lulus ujian nasional asalkan membayar sejumlah uang di luar biaya pendidikan Kejar Paket. Ternyata, ratusan warga belajar ini harus gigit jari, lantaran tidak lulus dalam ujian nasional yang diikuti beberapa bulan lalu.

Febri, salah seorang warga belajar yang menjadi korban penipuan oknum pamong tersebut mengatakan, dia dan 500 orang kawannya sudah membayar uang tambahan sebesar Rp200 ribu per orang di luar uang biaya pendidikan paket. Namun tetap saja mereka tidak lulus ujian.

"Ada sekitar 500 orang warga belajar. Kami disuruh membayar lagi Rp200 ribu per orang oleh tenaga pengajar paket agar kami lulus. Tapi paad saat pengumuman empat hari lalu, kami tetap tak lulus," kata siswa Kejar Paket C yang tak lulus saat ikut ujian paket di SMAN Negeri 5 Batam tersebut.

Bahkan, Febri mengaku pungutan "uang jaminan kelulusan" itu cenderung dipaksakan. "Kalau tidak bayar kami diancam tak lulus," ungkap Febri.

Karena takut tidak lulus ujian paket, ratusan warga belajar terpaksa membayar uang jaminan kelulusan tersebut. Ternyata, "uang jaminan" sudah dibayar, mereka tetap tak lulus juga, walaupun mengikuti ujian nasional susulan.

"Ujian pertama bulan April lalu, kami tak lulus. Bulan Juli ujian lagi, dan dijanjikan pasti lulus. Tapi hasilnya sama saja, yang lulus malah sebagian orang yang bayar lebih dari Rp500 ribu," ujar rekan Febri yang lainnya di wilayah Sagulung.

Sebenarnya, mereka ingin melakukan protes. Namun mereka takut nama mereka dicoret dari daftar warga belajar. Para warga belajar ini memang sangat menginginkan ijazah paket baik untuk bekerja maupun untuk melanjutkan kuliah. 

Di Batam sendiri ada beberapa pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) yang menyelenggarakan Kejar Paket. Di antaranya di wilayah Sagulung, Batamcenter, dan Sekupang. Lokasi ujian dilakukan di tiga tempat yang ditentukan.

"Kalau di Sagulung ujiannya dilakukan di gedung SMA Negeri 5 Batam kemarin. Nggak tahu kalau di Batamcenter dan Sekupang," kata Febri.

Febri sendiri sebenarnya ingin melaporkan kasus penipuan ini ke pihak berwajib, namun dia takut tak bisa ikut pendidikan Kejar Paket itu lagi.

"Biar diberitakan saja dulu, Pak, supaya pemerintah dan instansi terkait bisa mengecek kebenaran untuk apa pungutan Rp200 ribu itu. Di Batam ini ada sekitar 2.000 orang yang ikut Paket dan yang lulus hanya sekitar 500 orang. Jadi, ke mana uang yang sisanya itu?" tukas Febri. (*)

Editor: Dodo