Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Angka KHL Rp2,1 Juta Belum Bisa Membuat Buruh Batam Hidup Layak
Oleh : Gokli
Selasa | 10-09-2013 | 12:57 WIB
buruh_di_batam.jpg Honda-Batam
Buruh yang bekerja di salah satu kawasan industri Batam.

BATAMTODAY.COM, Batam - Angka Kebutuhan Hidup Layak (KHL) yang diprediksi Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Batam sampai dengan akhir tahun jatuh pada Rp2.108.500. Sementara menurut buruh, angka itu belum bisa membuat hidup buruh lebih layak, kecuali jatuh pada Rp3,5 juta.

"Pembahasan dilakukan setiap bulan, angka KHL selalu berubah-ubah. Sampai akhir tahun diprediksi mencapai Rp2.108.500, dan angka ini diprediksi sampai pada akhir tahun," kata Kadisnaker Batam, Zarefriadi, kemarin.

Sementara itu, Sekretaris Konsulat Cabang (KC) Federasi Serikat Pekerja Metal Indoensia (FSPMI) Batam, Suprapto, mengatakan angka KHL Rp2.108.500 belum bisa membuat hidup pekerja lebih layak. Sebab, sesuai dengan hasil yang mereka lakukan untuk 120 item mencapai Rp2,7 juta - Rp3,5 juta.

Angka Rp3,5 juta, kata Suprapto juga belum bisa mensejahterakan buruh. Paling tidak dengan angka Rp3,5 juta, buruh sudah bisa menyekolahkan anak-anaknya. Bahkan, kata dia masih banyak lagi item kebutuhan buruh yang belum dimasukkan di dalamnya.

"Angka Rp2.108.500, untuk biaya satu bulan aja belum cukup. Sementara angka Rp3,5 juta baru hidup layak, belum bisa dikatakan sejahtera. Pemerintah perlu melakukan survei ulang," jelas Pangkorda Garda Metal itu, Selasa (10/9/2013) siang.

Menurut Suprapto, survei yang dilakukan Disnaker untuk KHL dilakukan di pasar-pasar besar, yang disinyalis sudah dipengaruhi oleh pengusaha-pengusaha besar. Sementara, survei pada warung-warung kecil atau warung eceran tidak pernah dilakukan.

Seharusnya, pemerintah melakukan survei dimana para buruh melakukan tempat transaksi jual beli, seperti warung tempat terdekat dengan kediaman pekerja.

"Surveinya KHL itu harus dilakukan pada tempat pekerja biasa melakukan transaksi jual beli. Bukan di pasar-pasar besar yang notabene sudah ada permainan pengusaha," sebut dia.

Pada tahun lalu, kata Suprapto, KLH terdiri dari 86 item, yang mana sesuai dengan survei buruh mencapai Rp2,6 juta, sementara dewan pengupahan mencapai Rp1,9 juta. Sesuai dengan angka KHL itu ditentukanlah UMK 2013 menjadi Rp2,04 juta.

Sehingga pada tahun depan, lanjut Suprapto, angka KHL untuk 120 item harus dikisaran Rp3,5 juta. Jika nantinya UMK ditentukan dikisaran Rp2,2 juta, maka buruh akan meminta Pemerinta menyiapkan dana kompensasi kenaikan BBM sekitar 46 persen.

"UMK harus sama dengan KHL, untuk tahun 2014 mencapai Rp3,5 juta. Angka itu tetap akan kami perjuangkan," tegasnya.

Editor: Dodo