Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Terkendala Transportasi, Jumlah Siswa SMKN 3 Bintan Turun Drastis
Oleh : Harjo
Senin | 09-09-2013 | 18:53 WIB

BATAMTODAY. COM, Bintan - Jumlah siswa baru di SMK Negeri 3 Bintan semakin minim. Pada tahun ajaran baru 2013/2014 ini saja, sekolah yang terletak di Desa Malang Rapat, Kecamatan Gunung Kijang, itu hanya mampu menjaring 34 siswa baru. Sementara di kelas 11, jumlah siswa hanya 56 orang, sehingga total siswa hanya 72 orang.

Kepala SMKN 3 Bintan, Ahmad, berpendapat, selain ada anak yang tidak melanjutkan sekolah, masalah transportasi juga masih kendala sehingga calon siswa enggan bersekolah di sekolah itu. "Selain siswa memang sebagian tidak berkeinginan sekolah, juga terkait masalah trasportasi yang kurang maksimal. Sehingga pada tahun pelajaran baru jumlah peminat SMKN 3 menurun drastis," ujarnya. 

Selama ini, siswa SMKN 3 Bintan menumpang bus angkutan milik SMAN 2 Bintan, sehingga angkutan tidak bisa beroperasi secara maksimal. "Ada yang harus mulai dari subuh hari sudah harus berada di jalan. Kalau tidak bakal terlambat sampai di sekolah," keluhnya.

Dia menuturkan, merujuk pada data tamatan SLTP yang ada di sekitar, sebenarnya sekolah ini masih bisa menampung semuanya. Namun, sekolah lain yang masih bisa menampung dan didukung layanan transportasi yang sudah baik, menjadi pertimbangan orang tua untuk menyekolahkan anaknya di SMKN 3.

Ahmad berharap kepada pemerintah, ke depan bisa mnyediakan bus khusus untuk siswa SMKN 3 sehingga masalah trasportasi bisa lebih maksimal. Begitu juga masalah penerangan, yang sampai saat ini listrik belum ada di sekolah ini, hendaknya bisa segera masuk ke sekolah karena itu juga menjadi kebutuhan pihak sekolah. 

Karena, katanya, dengan adanya pencanangan sekolah gratis, orang tua akan berpikir ulang jika harus mengeluarkan anggaran tambahan untuk biaya sekolah.  

"Kalau masalah transportasi dan penerangan sudah ada, kemungkinan ke depan minat ornag tua dan calon siswa akan meningkat. Namun kalau kondisinya tidak ada perbaikan, yang ditakutkan justru minat orang tua dan calon siswa semakin minim. Kalau itu terjadi, jelas pembangunan sekolah ini akan sia-sia," paparnya. 

Sementara itu, Azwardi, Ketua Komite TK Negeri Pembina Tanjunguban, mengatakan, sudah selayaknya pemerintah yang akan membangun sekolah baru dan tempat yang baru. Harus terlebih dahulu benar-benar mengitung segala kemungkinan agar saat sekolah menerima siswa baru, sekolah tersebut ada penilain lebih dan bisa mempermudah termasuk jarak tempuh.

Keberadaan satu-satunya TK negeri yang ada di Bintan Utara, Azwardi berharap juga masih perlu perhatian dari pemerintah. Karena masih banyaknya kekurangan fasiltas sekolah tersebut. 

Salah satunya masalah keamanan sekolah, karena sudah beberapa kali sekolah ini disatroni maling. "Mungkin karena pelaku melihat tidak ada barang yang berharga, makanya  pelaku hanya merusak seperti plafon dan lainnya," ungkapnya.

Dia berharap agar pemerintah bisa memberikan perhatiannya serta memberikan bantuan kepada sekolah dari segi keamanan seperti teralis dan lainnya. Sehingga para guru tidak merasa khawatir saat meninggalkan sekolah dalam keadaan kosong. (*) 

Editor: Dodo