Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Rakernas Jamsostek 2013 Hasilkan 6 Pilar Strategis Menuju BPJS
Oleh : Hendra Zaimi
Jum'at | 06-09-2013 | 13:56 WIB
rakernas_jamsostek.jpg Honda-Batam
Direktur Utama PT Jamsostek (Persero), Elvyn G Masassya saat memberikan keterangan kepada pers saat rakernas yang berlangsung di Batam.

BATAMTODAY.COM, Batam - Rapat kerja nasional (Rakernas) PT Jamsostek (Persero) 2013 menjadi sasaran memantapkan langkah menuju Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan. Dalam rangka proses tranformasinya, Jamsostek telah merumuskan posisi baru BPJS Ketenagakerjaan menjadi jembatan menuju kesejahteraan tenaga kerja Indonesia (The Bridge for Indonesian Workers Welfare).

Direktur Utama PT Jamsostek (Persero), Elvyn G Masassya mengatakan ada 6 pilar strategis yang dihasilkan di Rakernas Jamsostek 2013 dalam proses tranformasi menuju BPJS Ketenagakerjaan.

Pertama, peningkatan kepesertaan dan perluasan pasar. Dalam hal ini, PT Jamsostek (Persero) menargetkan sebanyak 15,2 juta peserta Jamsostek aktif pada tahun 2014.

Kedua, peningkatan jumlah dana pengelolaan dan hasil investasi, pada tahun 2014 ditargetkan mencapai Rp181 triliun dan target investasi sebesar Rp15,9 triliun.

Ketiga, pengembangan program manfaat dan investasi pelayanan prima. Meliputi pelayanan inti dan pelayanan tambahan.

"Pelayanan tambahan itu, meliputi housing benefit, food benefit, health benefit dan transportation benefit," kata Alvyn, Jumat (6/9/2013) kepada wartawan dalam konferensi pers yang digelar di Hotel Planet Holiday.

Keempat, pengembangan komunikasi yang terintegrasi. Program ini akan dikomunikasikan kepada seluruh stokeholder, baik elektronik, visual, media sosial dan komunitas.

Kelima, memperkenalkan operasional execellent dan merupakan bisnis baru dengan mengimplementasikan smart card sebagai pengganti Kartu Jamsostek yang lama.

"Sedangkan yang keenam, yakni pengembangan human capital change management dan penguatan BCG," terang Alvyn.

Menurutnya, 6 pilar strategis ini yang dijadikan sebagai pondasi eksekusi tahun 2013 bagi Jamsostek untuk bertranformasi menuju BPJS Ketenagakerjaan pada 2014 mendatang.

"Target dan tujuannya adalah mengubah persepsi masyarakat bahwa jaminan sosial adalah merupakan kebutuhan," tegas Alvyn.

Sampai bulan Juli 2013 berdasarkan data dari PT Jamsostek (Persero), tercatat sebanyak, tenaga kerja aktif 11,7 juta orang (88,64 persen dari target 13,2 juta tenaga kerja) dari target. Pembayaran jaminan Rp7,3 triliun (70,19 persen dari Rp10,4 triliun), total aset Rp148,4 triliun (94,04 persen dari Rp157,8 triliun) dan dana yang diinvestasikan Rp143,2 triliun (96,04 persen dari Rp149,1 triliun).

Editor: Dodo