Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Disnaker Batam Diminta Tindak Tegas Pengusaha Subkon Nakal
Oleh : Gokli
Selasa | 03-09-2013 | 15:13 WIB
demo_citra_tubindo1.jpg Honda-Batam
Demo buruh di PT Citra Tubindo Engineering.

BATAMTODAY.COM, Batam - Para buruh yang melakukan aksi unjuk rasa di PT Citra Tubindo Engineering Batam tak semata-mata hanya menuntut dipekerjakan kembali. Mereka juga meminta Disnaker Batam menindak perusahaan subkon yang mempekerjakan mereka di perusahan tersebut.

Salah seorang buruh di sela-sela aksi unjuk rasa itu mengatakan, penyebab utama mereka melakukan aksi lantaran perusahaan subkon mengabaikan hak-hak mereka sebagai pekerja. Sebab, buruh yang sudah bekerja hampir tujuh tahun belum juga dipermanen, dan selalu mendapat kontrak berulang-ulang. Padahal, pekerjaan yang mereka lakukan selalu berkesinambungan.

"Kami dari dua perusahaan subkon berbeda, sebagian dari PT Hannindo Inti Trada dan sebagian lagi dari PT Quality Sekawan Mandiri. Kami menuntut suapaya dipekerjakan sebagai karyawan permanen karena kontrak kerja yang kami jalani sudah melanggar aturan," kata Budi, seorang buruh, Selasa (3/9/2013).

Lukman, buruh lainnya, menambahkan, perusahaan yang mempekerjakan mereka di PT Citra Tubindo Engineering sudah melanggar Undang-Undang nomor 13 tahun 2003. Dimana, kontrak kerja berulang-ulang tidak diperbolehkan, dan sudah selayaknya menjadi karyawan permanen.

Akan tetapi, hal itu tidak mereka dapatkan hingga sekarang. Meski sebagai karyawan kontrak di PT Citra Tubindo Engineering, karena mereka melakukan pekerjaan inti seharusnya juga dijadikan karyawan permanen.

"Perusahaan ini yang memberikan kami pekerjaan, harusnya mereka juga yang membuat kami karyawan permanen," ujarnya.

Melihat kondisi yang terjadi di lapangan, perselisihan antara buruh dengan pihak pengusaha penyedia kerja kerap terjadi akibat ketidaktegasan Disnaker Batam menindak pengusaha subkon nakal. Bahkan, informasi yang didapat BATAMTODAY.COM, perusahaan subkon ini banyak ditemui di dalam perusahaan galangan kapal, seperti di Tanjunguncang dan lainnya.

Editor: Dodo