Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Daihatsu Masih Bimbang Naikkan Harga Meski Rupiah Melemah
Oleh : Redaksi
Senin | 02-09-2013 | 11:09 WIB
Daihatsu-Ayla.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Daihatsu Ayla.

BATAMTODAY.COM, Jakarta -  Nilai tukar rupiah terhadap dolar masih fluktuatif. Situasi ini secara tak langsung berpengaruh pada industri otomotif di Indonesia, khususnya kenaikan harga mobil.

Belum lagi adanya wacana pemerintah akan menaikkan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) dari 75 persen menjadi 125 hingga 150 persen.

Namun, agen tunggal pemegang merek Daihatsu, PT Astra Daihatsu Motor menegaskan belum menjajaki kemungkinan menaikkan harga mobil. Perusahaan itu masih ingin mengkaji dampak fluktuasi tersebut.

"Semua itu coba kami pelajari dan evaluasi. Kami belum ambil keputusan kenaikan harga," jelas Rio Sanggan, Domestic Marketing Division Head PT Astra Daihatsu Motor, dikutip dari VIVAnews, Senin (2/9/2013).

Daihatsu, Rio mengakui, sebisa mungkin berupaya tidak menaikkan harga mobil. "Kami nggak berharap tiba-tiba menaikkan harga. Kami tetap akan evaluasi internal dan tekan kenaikan," katanya.

Namun demikian, ia menjelaskan, jika memang kondisinya memburuk, PT Astra Daihatsu Motor tentu mendasarkan pada kajian dan analisa sebelum menaikkan harga mobil.

"Kami ikuti kenaikan harga di industri kalau memang terjadi. Tapi, setelah kami anggap stabil, baru kami lakukan langkah konkret dalam tiga bulan setelah itu," papar dia.

"Kami perlu perbaikan secara internal dulu, biaya apa saja yang bisa kami siasati untuk menahan gejolak itu. Sehingga tidak ada dampak ke customer," jelasnya.

Sumber: VIVAnews