Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kurikulum 2013 Diterapkan, Siswa SDN 009 Sagulung Belajar di Lantai Musholla
Oleh : Berton Siregar
Senin | 26-08-2013 | 14:43 WIB
sdn 009 sagulung.jpg Honda-Batam
SD Negeri 009, Kavling Lama, Kecamatan Sagulung.

BATAMTODAY.COM, Batam - Akibat penerapan Kurikulum 2013, majelis guru SD Negeri 009, Kavling Lama, Kecamatan Sagulung, kewalahan mengelola proses belajar mengajar. Ratusan murid di sekolah tersebut terpaksa belajar di lantai musholla. Sekolah harus menyesuaikan kegiatan belajar mengajar dengan kurikulum yang baru.

Pemberlakuan kurikulum baru ini menyebabkan sistem belajar mengajar yang sebelumnya tiga shift, harus disatukan. Sehingga, 24 rombongan belajar siswa di sekolah tersebut tak tertampung dengan 10 lokal yang ada.

Orang tua wali murid sempat protes dengan kondisi yang demikian. Mereka tidak puas jika anak mereka belajar di lantai. 

"Memang ada beberapa lokal siswa kelas satu dan dua," ujar Syarifah Situmorang, Wakil Kepala SDN 009.

Menurutnya, kegiatan belajar mengajar di lantai mushola itu hanya sementara saja karena pihak sekolah masih menunggu kejelasan pemberlakuan kurikulum baru dari Dinas Pendidikan Kota Batam.

"Biasalah, masa transisi. Jadi, kami harus bersiap dan untuk pembagian shift kelas sesuai kurikulum yang baru," katanya.

Mengenai belajar di lantai, Syarifah menuturkan jumlah siswa di sekolah itu membludak melebih daya tampung. Ada 24 rombongan belajar (rombel) dari kelas 1 hingga kelas 6, sehingga jika dirata-rata ada empat rombel tiap kelas. Sementara, ruang kelas yang ada hanya 10 lokal, dan selama ini sekolah terpaksa menerapkan tiga shift.

Namun, menyusul perombakan kurikulum belakangan ini, semua muridt diharus masuk pagi karena untuk persiapan dan penyesuaian sistem belajar mengajar dengan kurikulum yang baru. "Nanti juga akan normal lagi, kok. Cuma sekarang masih kami atur ulang sesuai kurikulun baru," katanya.

Meskipun kurikulum baru sudah diberlakukan mulai hari ini, namun SDN 09 belum menerapkannya. Karena sebagian guru masih dalam pelatihan dan petunjuk pelaksanaan kurikulum baru belum diterima guru.

"Kami sudah siaplah, tapi belum ada petunjuk teknis sampai ke tangan kami," ujar Syarifah. (*)

Editor: Dodo