Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dunia Terus Dukung Energi Terbarukan
Oleh : Redaksi
Jum'at | 23-08-2013 | 09:36 WIB
kincir angin.jpg Honda-Batam
Kincir angin.

BATAMTODAY.COM, London - Dunia terus mendukung produksi energi baru dan terbarukan (EBT) dengan menciptakan kebijakan-kebijakan baru yang semakin kondusif. Hal ini terungkap dalam laporan terbaru Worldwatch Institute yang menganalisis dukungan kebijakan dunia terhadap produksi EBT.

Dalam sepuluh tahun terakhir, dukungan kebijakan EBT ini telah berevolusi dari kebijakan yang mendukung riset dan pengembangan pada tahun 1970-an dan 1980-an menjadi kebijakan yang mendukung penerapan teknologi dan pengembangan pasar EBT saat ini.

Menurut Evan Musolino, peneliti dari Worldwatch Institute, mulai tahun 2000-an, jumlah negara yang memiliki kebijakan yang mendukung EBT tumbuh dari hanya 48 negara pada pertengahan 2005 menjadi total 127 negara pada awal 2013. Pada 2005, jumlah negara berkembang yang memiliki kebijakan mendukung energi terbarukan kurang dari sepertiga jumlah total negara yang mendukung EBT. Tahun ini (2013) jumlah mereka telah melampaui dua pertiga dari jumlah total negara yang mendukung EBT.

Mayoritas kebijakan yang mendukung EBT terkait dengan produksi listrik. Kebijakan-kebijakan tersebut meliputi kebijakan feed-in tariffs (FIT), pengukuran dan penagihan listrik online, serta penetapan portofolio dan kuota EBT guna mendukung perkembangan teknologi di sektor energi.

Saat ini sudah ada 99 kebijakan FIT yang telah diterapkan di seluruh dunia baik dalam skala nasional dan provinsi maupun negara bagian. Menurut laporan ini, peran pemerintah lokal (municiple governments) dalam memerkenalkan FIT di perkotaan juga semakin besar.

Kebijakan kuota dan portofolio - yang menyaratkan jumlah minimum EBT dalam bauran energi lokal atau nasional - saat ini sudah diterapkan di 76 negara, negara bagian atau provinsi naik dari hanya 34 pada tahun 2004.

Kebijakan yang mendukung penggunaan EBT pada sektor transportasi, sistem pemanas dan pendingin masih tertinggal dari dukungan kebijakan pada sektor kelistrikan. Kebijakan yang mendukung penggunaan EBT di sektor transportasi melalui penerapan mandat dan kewajiban, saat ini ada di 51 negara dalam skala nasional. Sementara mandat bauran bahan bakar nabati atau biofuel sudah ada di 27 negara di level nasional dan di 27 negara bagian dan provinsi.

Pada awal 2013, jumlah negara yang menggunakan insentif pajak guna memercepat pengembangan energi terbarukan telah mencapai 66 negara. Bentuk insentif pajak ini beragam. Misal, pemerintah Amerika Serikat memberikan insentif pajak dalam produksi EBT yang menjadi penggerak utama pertumbuhan EBT di Amerika Serikat. Banyak negara yang juga telah menurunkan pajak - seperti pajak pertambahan nilai, pajak penjualan dan pajak barang impor - untuk teknologi EBT tertentu. Semuanya bertujuan untuk mengurangi biaya pengembangan proyek EBT.

Dari sisi penyebaran wilayah, pada 2005, sebagian besar negara yang memiliki kebijakan mendukung EBT (58%) berada di wilayah Eropa dan Asia Tengah, diikuti oleh negara-negara di Asia Timur dan Pasifik (21%) dan negara Amerika Latin dan Karibia. Pada 2013, jumlah negara pendukung EBT dari Eropa dan Asia Tengah turun menjadi sepertiga jumlah total negara yang memiliki kebijakan mendukung EBT.

Sementara jumlah negara maju yang memiliki kebijakan yang mendukung EBT mencapai 69% pada 2005. Jumlah ini turun menjadi 30% pada awal tahun ini. Jumlah negara dari kelompok-kelompok ekonomi lain masing-masing bertumbuh lebih dari 10%. Kebijakan ini ini menjadi bagian dari upaya menangkap peluang dan tantangan perubahan iklim.

Sumber: hijauku.com