Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gubernur Kepri Resmikan Pembangunan Monumen Bahasa Melayu di Penyengat
Oleh : Charles Sitompul
Senin | 19-08-2013 | 12:15 WIB
Gubernur-resmikan-pembangunan-melayu1.jpg Honda-Batam
Gubernur Kepri HM. Sani saat melakukan peletakan batu pertama pembangunan Monumen Bahasa Melayu di Pulau Penyengat, Tanjungpinang, Senin (19/8/2013).

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) HM. Sani melakukan peletakan batu pertama pembangunan Monumen Bahasa Melayu di Pulau Penyengat, Tanjungpinang, Senin (19/8/2013).

Pembangunan monumen tersebut sebagai wujud penghormatan dan penghargaan Pemerintah Provinsi Kepri terhadap jasa-jasa Raja Ali Haji sebagai pahlawan nasional di bidang bahasa.

Sani mengharapkan, monumen ini juga dapat mengenalkan dan menanamkan nilai-nilai kesadaran sejarah kepada generasi masa kini dan masa yang akan datang, khususnya tentang asal dan arti bahasa Melayu yang dipakai di Kepulauan Riau dan Lingga, serta bahasa pemersatu yang digunaakan saat ini.

Menurut Sani, pelaksanaan pembangunan Monumen Bahasa Melayu ini merupakan tindak lanjut dari dari mufakat 12 kebudayaan Melayu antara Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepri dan LAM Provinsi Riau pada saat seminar nasional bahasa Indonesia di Pekanbaru, Riau, 2010 lalu, yang dihadiri masing-masing gubernur.  

"Selain pembangunan Monumen Bahasa Melayu di Penyengat ini,  di Pekanbaru juga akan dibangun monumen pengkajian dan pembinaan bahasa Melayu," ujarnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Kepri, Arifin M Nasir, mengatakan, peletakan batu pertama itu juga sekaligus sebagai peresmian pembangunan monumen. Karena, pembangunannya akan langsung dilaksanakan, dengan tahap pertama pengerjaan dan pemotongan lahan yang dilanjutkan dengan pengerjaan struktur basement 1 dan 2 yang dialokasikan dari anggaran APBD 2013 sebesar Rp4 miliar. 

Pengerjaan monumen diharapkan selesai tahun 2015 mendatang. Sementara untuk pengerjaan lanjutan yakni tahap kedua dengan mengerjakan pembangunan lantai 4, 8, 9 dan 10 serta dilanjutkan dengan pemasangan batu bata, dan atap spektrum.

"Gedungnya sendiri mengambil ornamen huruf Arab alif. Anggaran untuk pembangunan tahap kedua sudah diusulkan saat Musrenbang tahun 2013 dengan anggaran untuk pengerjaan tahap kedua sebesar Rp8 miliar. Dan pembangunan tahap ketiga berupa pemasangan elektrikal, sanitasi, landscape, jalan lingkungan, serta pencahayaan dengan anggaran sebesar Rp4 miliar," jelasnya.     

Jadi, pembangunan monumen ini dari tahap pertama hingga akhir akan menelan dana keseluruhan sebesar Rp15 miliar. Gedung ini nantinya akan menjulang setinggi 62 meter dengan luas lahan 40 meter persegi serta akan dihiasi dengan taman bermotif huruf Arab "Ya". (*)

Editor: Dodo