Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tak Punya Izin Dagang, Penjual Permen Ganja di New York Ditangkap
Oleh : Redaksi
Rabu | 14-08-2013 | 14:50 WIB
permen_ganja.jpg Honda-Batam
Penjual permen ganja di New York. (Foto: food.detik.com)

BATAMTODAY.COM, New York - Mobil van dan Hummer berwarna hijau ini bertuliskan 'Weed World Candies'. Selain foto lolipop, gambar daun ganja juga menghiasi kedua mobil berplat Alabama, Amerika Serikat tersebut. Konon, mereka menjajakan lolipop ganja.

"Ganja! Ganja! Mampirlah kalau mau mabuk!" teriak si penjual lewat alat pengeras suara. Mereka menawarkan lolipop dengan nama Herojuana, Blue Dream, dan Strawberry Cough dengan harga $5 (Rp 51.000) per buah atau $20 (Rp 206.000) per lima permen.

Salah seorang penjualnya mengatakan bahwa lolipop tersebut mengandung beberapa jenis mariyuana dari tanaman berbeda di seluruh dunia. Namun, rekannya malah menjelaskan bahwa permen ini mengandung minyak hemp, tanaman sejenis ganja yang diatur oleh hukum dan ilegal ditanam di AS.

"Ganjanya bercampur dengan tubuh serta menimbulkan sensasi alami dan menyenangkan," jelas Gregory 'Ghost' Ware, sang manajer, seperti diberitakan New York Post belum lama ini.

Namun, klaim mereka bertentangan dengan temuan polisi New York di lapangan. Tidak ada ganja dalam lolipop tersebut.

Bagaimanapun juga, pada 30 Juli lalu polisi menangkap tiga karyawan Weed World Candies karena tak memiliki izin dagang. Mereka juga menyita van dan boks-boks berisi lolipop sebagai bukti.

Minggu lalu, polisi juga menghentikan mobil Hummer Weed World Candies. Namun, karena salah seorang penjualnya menunjukkan izin dagang yang dikeluarkan Department of Consumer Affairs, polisi tak bisa berbuat apa-apa. Belakangan, juru bicara DCA mengatakan bahwa tak ada izin yang dikeluarkan atas perusahaan tersebut.

Departemen Kesehatan New York sedang menyelidiki Weed World Candies. "Izin diperlukan untuk menjual makanan atau minuman apapun di New York City. Perusahaan ini tak memiliki izin departemen kesehatan," tegas si juru bicara.

Weed World Candies dinilai telah melakukan taktik penjualan secara agresif. Perusahaan ini merekrut tim jalanan dan para gadis penjual permen untuk menarik pelanggan.

Selain itu, Weed World Candies diduga telah menipu pelanggan. "Mungkin kita bisa menampar mereka dengan tuduhan telah berbohong kepada publik," tegas seorang narasumber di lembaga penegak hukum.

Antoine Johnson (25) yang membeli lima buah lolipop tersebut mengatakan bahwa ia tak merasakan apa-apa. "Saya belum merasa mabuk," katanya. Temannya, Mark Santana (25), sependapat. "Saya merokok ganja, tapi permen ini berbeda. Harganya terlalu mahal untuk lima buah lolipop," ujarnya.

Sumber: food.detik.com