Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mabuk, Feri Tikam Wanra di Bengkong Shopping Centre
Oleh : Hendra Zaimi
Senin | 05-08-2013 | 12:01 WIB
pembunuhan.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAM, batamtoday - Feri Marsiano (30), terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK) usai diamuk massa setelah ulahnya menikam dua pemuda di Pasar Bengkong Shopping Centre, Senin (5/8/2013) dini hari. Selain Feri, kedua korbannya juga terpaksa mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.

Kejadian berawal ketika pelaku yang dalam keadaan mabuk berat datang ke Bengkong Shopping Centre dan menemui Pak Isa yang sedang menyapu di pasar dan bertanya untuk mencari seseorang namun dengan nada kasar.

Tak terima dengan perlakuan Feri yang memaki orang tuanya, Radit Saputra alias Dede (27) anak Pak Isa lantas menghampiri Feri untuk mempertanyakan masalah yang terjadi, bukannya jawaban yang didapat, Radit langsung ditikam Feri dengan pisau yang dimilikinya.

Arisman (43), petugas Perlawanan Rakyat (Wanra) di Pos Babinsa Bengkong Shopping Centre yang mengetahui kejadian itu mencoba melerai aksi yang dilakukan Feri, namun malang dia juga menjadi korban penikaman brutal Feri.

"Kedua korban mengalami luka tusuk di perut dan langsung dilarikan ke RSBK," kata Kapolsek Bengkong, Iptu Hadi Sucipto.

Usai menikam kedua korban, Feri lantas melarikan diri ke arah Bengkong Tengah, warga yang kesal lalu mengejarnya dan melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Bengkong.

"Saya bersama anggota serta warga mencari keberadaan pelaku, setelah sempat bersembunyi dia keluar dan malah menantang warga dengan pisau," jelasnya.

Warga yang kesal dan kalap tanpa basa-basi langsung menyerang dan menghakimi Feri, beruntung nyawanya berhasil ditolong setelah diamankan anggota Polsek Bengkong.

Akibat amuk massa itu, Feri mengalami luka berat pada bagian kepala, pergelangan tangan kanan patah, luka tusuk pada punggung dan langsung dilarikan ke rumah sakit.

"Pelaku dan kedua korban dirawat di RSBK dan kasusnya sedang kami kembangkan," katanya mengakhiri.

Editor: Dodo