Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Inilah i3, Mobil Listrik BMW yang Revolusioner
Oleh : Redaksi
Senin | 05-08-2013 | 09:31 WIB
bmw_i3.jpg Honda-Batam
BMW i3.

BATAM - Produsen mobil mewah Jerman, BMW, telah meluncurkan produksi massal kendaraan listrik pertama kepada dunia, awal pekan lalu.

BMW i3 memiliki merek dagang BMW berbentuk ginjal grille, tetapi apa yang di bawah kap tidak seperti 'saudara-saudaranya' yang lebih tradisional. 

Dikutip dari AutoGuide, i3 dibungkus oleh 170-tenaga kuda motor listrik dan baterai lithium-ion, baterai tegangan tinggi yang dapat membuat mobil berjalan sekitar 80 sampai 100 mil sekali isi. Hebatnya, kendaraan listrik empat kursi ini dapat diisi melalui soket listrik konvensional, sebuah stasiun pengisian umum, atau khusus pengisi Wallbox BMW.

I3 juga tersedia dengan model range-extender - dua-silinder, mesin gas 34 tenaga kuda yang cocok dengan motor listrik. Sementara mungkin agak kontraproduktif dengan tujuan mobil "hijau" , mesin gas bisa menambah jangkauan i3 sampai 186 mil. Kecepatan maksimum mobil ini dibatasi hingga 93 mph - atau 150 km per jam - menurut BMW ini adalah untuk "alasan efisiensi."

Mobil dengan bobot sekitar 2.634 pound (1.194 kg) ini bergaya hatchback sport dan ditopang sasis aluminium dengan sel penumpang berserat karbon. 

Yang luar biasa, mobil ini juga dapat dipadukan dengan aplikasi BMW iRemote (berbasis iOS dan Android pada smartphone), semacam kendali jarak jauh (mirip BMW 750i yang digunakan James Bond di film Tomorrow Never Dies), yang meliputi informasi tentang tingkat muatan mobil, kondisi baterai, lokasi dan pesan layanan yang tepat pada smartphone Anda.

I3 pertama akan dirilis di Jerman dan pasar Eropa lainnya mulai November. BMW menyatakan,  i3 pada awalnya akan dibanderol 34.950 Euro di Jerman - setara dengan  US $ 46.300 (sekitar Rp476 jutaan). 

Mobil listrik ini juga akan diluncurkan di Amerika Serikat, Cina dan Jepang pada semester pertama 2014. Di AS, mobil akan mulai dijual eceran seharga $41.350 (Rp425 jutaan) atau $45.200 (Rp465 jutaan) untuk model range extender. 

Bisa jadi, BMW i3 cocok digunakan di Indonesia yang selalu dipusingkan dengan isu kenaikan BBM. Namun, untuk dipasarkan di Indonesia, pihak distributor lokal masih perlu berpikir ulang lantaran minimnya fasilitas pengisian baterai.

"Untuk BMW i3 di Indonesia saya rasa itu belum bisa dihadirkan saat ini," kata Presiden Direktur BMW Group Indonesia, Ramesh Divyanathan, di Jakarta. (*)

Editor: Dodo