Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Cari Makanan Pelampiasan Emosi Saat Depresi Melanda
Oleh : Redaksi
Rabu | 24-07-2013 | 14:30 WIB

BATAM - Angkat tangan jika Anda mengakhiri hari yang buruk dengan segelas es krim, semangkuk bakso, mi ayam atau mungkin sekotak donat. Kesal, sedih, marah atau stres seringkali memicu seseorang untuk mencari pelampiasan. Hal yang dirasa paling 'aman' dan mudah didapatkan adalah makanan.

Makan dalam keadaan emosional atau emotional eating mungkin dianggap hal biasa. Sementara, jenis makanan yang paling dicari saat kondisi emosi tak stabil adalah yang super manis, tinggi karbohirat dan berlemak tinggi. Ingin tahu alasannya?

Serotonin adalah neurotransmitter di otak yang menghasilkan rasa tenang dan nyaman. Bagi orang-orang yang kadar serotoninnya kurang, cenderung mengalami emosi yang tak stabil seperti penderita kepribadian bipolar.

Asupan karbohidrat menghasilkan triptofan, yang lalu dikonversi menjadi serotonin untuk sementara mengisi kekosongan itu. Jadi sangat masuk akal bahwa seseorang akan mencari makanan nikmat ketika merasa sedih. Otak berfungsi karena dukungan glukosa dan karena itu sangat bergantung pada karbohidrat untuk memasok energi yang dibutuhkan.

Masalahnya apabila muncul keinginan untuk terus-menerus mengkonsumsi makanan manis. Makanan tersebut dapat mengacaukan zat kimia pada otak. Seperti dikutip dari Shine, penelitian terbaru yang dipresentasikan oleh American Academy of Neurology's mengungkap kalau makanan dan minuman manis akan meningkatkan risiko depresi pada orang dewasa.

Penelitian ini mengukur konsumsi variasi minuman dalam kurun waktu 10 tahun. Diketahui, seseorang yang minum minuman bersoda setiap hari risiko mengalami depresi dan meningkat hingga 30 persen. Sementara, yang mengkonsumsi minuman jus buah dalam kemasan, di mana kadar gulanya sangat tinggi, risiko depresinya mencapai 38 persen.

Karena itu, saat merasa dalam tekanan sebaiknya hindari makanan manis. Cobalah cari makanan yang kaya vitamin dan mineral, seperti daging segar, ikan, kacang-kacangan serta buah segar. Tak masalah jika Anda mengkonsumsi suplemen.

"Suplemen vitamin dan mineral potensial mengurangi gejala depresi dan kelelahan. Bisa membantu tubuh melakukan manajemen stres, memperbaiki kondisi perasaan dan mengurangi sakit kepala," ujar Bonnie Kaplan ahli gizi dari University of Calgary. 

Sumber: viva.co.id