Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hak Buruh Belum Dibayar, Manajemen PT SCI Batam Pening
Oleh : Gokli
Senin | 22-07-2013 | 14:18 WIB
rdp_sci.jpg Honda-Batam
(Foto: Gokli/batamtoday)

BATAM, batamtoday - General Manajer (GM) PT Sun Creation Indonesia (SCI) Batam, Rudi Harianto  mengaku pening lantaran hak-hak buruh belum bisa dibayar. Sebab, Manajemen yang ada di Jepang belum memberikan konfirmasi terkait status PT SCI di Batam.

"Saya hanya nama saja GM, tak bisa memberikan kepastian. Saya juga digaji sama seperti teman-teman buruh. Sekarang saya juga pusing, tak ada konfirmasi dari manajemen yang ada di Jepang," kata dia, pada saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi IV DPRD Batam, Senin (22/7/2013) siang.

Manajemen PT SCI Batam dalam RDP itu dihadapkan langsung dengan perwakilan buruh, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dan perwakilan Badan Penanaman Modal (BPM) Pemko Batam.

Pimpinan rapat, Udin P. Sihaloho meminta supaya manajemen secepatnya membayarkan hak-hak sebanyak 732 buruh di PT SCI. Melalui BKPM yang ada dibadam diminta untuk berkordinasi dengan BKPM yang ada di Jepang.

"Saya minta hak-hak buruh ini dibayarkan. Upah, THR dan hak-hak lainnya," tegas Udin.

Dalam RDP itu juga, Udin meminta Hairul, perwakilan BKPM di Kepri untuk menghubungi sejawatnya di Jepang, supaya buruh mengetahui penjelasan dan tindak lanjutnya.

Dalam komunikasi lewat telepon tersebut, Antoni perwakilan BKPM di Jepang meminta data-data tentang PT SCI, yang nantinya akan disampaikan dengan induk perusahaan, Taiyokoki.

Disebut dalam waktu dua hari data dari manajemen PT SCI Batam dan BKPM yang ada di Kepri akan mengirim ke perwakilan di BKPM yang ada di Jepang.

Diharapkan ratusan buruh, pada tanggal 25 Juli 2013 mendatang upah, THR dan hak-hak lainnya sudah harus dicairkan. Sebelum itu, semua aset yang ada di perusahaan akan mereka amankan.

"Kami juga minta supaya fasilitas yang ada di perusahaan sebelum semu tuntas jangan ada yang diputus, termasuk fasilitas untuk kesehatan jangan dihentikan, karena akan menyengsarakan buruh," ujar Shodikin, Ketua PUK FSPMI PT SCI Batam

Editor: Dodo