Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

RUPST PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk

Menyetujui Pembagian Deviden Tunai sebesar 20 Persen dari Dana Cadangan
Oleh : Surya
Senin | 01-07-2013 | 16:28 WIB
IMG_3425.JPG Honda-Batam
 
Alhilal Hamdi, Djoko Sumaryono, Edwin P. Situmorang, Pudjianto Gondosasmito (KOMISARIS), Kusno Hardjianto - Presiden Komisaris, Henry H. Sitanggang - Presiden Direktur, Henri Setiadi - Wakil Presiden Direktur, Novriaty Sibuea - Direktur, Danar Wihandoyo - Direktur, Zulfian

JAKARTA, batamtoday - Akhir pekan lalu, PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk (CNKO) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RSUPT)) di Hotel Marriot, Jakarta.


Selama tahun 2012, PT Exploitasi Energi Indonesia, Tbk (Perseroan) membukukan kenaikan pendapatan sebesar 46% dan EBITDA sebesar 18% dari tahun sebelumnya.   EBITDA mengalami peningkatan dari sebelumnya Rp.145,5 Miliar menjadi Rp.171,7 Miliar.  

Sedangkan penjualan mengalami peningkatan sebesar Rp. 1,515 Triliun yaitu dari kegiatan penjualan batubara sebesar Rp. 1,407 Triliun, pendapatan listrik PLTU sebesar Rp.88,2 Miliar dan penjualan jasa kepada pihak ketiga sebesar Rp.19,5  Miliar, dibandingkan dengan tahun 2011 penjualan sebesar Rp.1,036 Triliun yaitu dari kegiatan penjualan batubara sebesar Rp.1,009 Triliun.  Pendapatan listrik PLTU Rp.18,5 Miliar dan penjualan jasa kepada pihak ketiga sebesar Rp.8,1 Miliar.

Biaya usaha Perseroan terutama untuk administrasi dan umum dan penjualan seperti biaya angkut, perizinan, konsultan tenaga ahli, gaji, dan biaya penyusutan dan amortisasi. Beban usaha Perseroan mengalami peningkatan sebesar 57,36% dibandingkan tahun sebelumnya Rp.40,1 Miliar naik menjadi Rp.63,1 Miliar. 

Peningkatan beban usaha tersebut seiring dengan peningkatan laba usaha dimana salah satunya dari peningkatan pendapatan PLTU Pangkalan Bun yang telah beroperasi secara penuh, sehingga walaupun ada peningkatan beban usaha namun Perseroan mengalami peningkatan laba usaha sebesar 11,7%  yakni dari sebelumnya Rp.136,2 Miliar menjadi Rp.152,1 Miliar. 

Dengan beroperasinya PLTU Pangkalan Bun secara penuh, Perseroan menanggung beban bunga atas pinjaman untuk  PLTU Pangkalan Bun secara 1 tahun penuh (full year). Hal ini menjadikan adanya kenaikan beban bunga sebesar 148%, sehingga laba bersih Perseroan mengalami sedikit penurunan dari sebelumnya Rp.91,5 Miliar menjadi Rp.81,6 Miliar.

Dengan kinerja tersebut, nilai buku Equity Perseroan pada tahun 2012 mengalami peningkatan menjadi sebesar Rp.918,6 Miliar atau nilai buku Equity per saham sebesar Rp.216,-, dibandingkan tahun lalu sebesar Rp.837,1 Miliar atau nilai buku Equity per saham sebesar Rp.197,-.

Laporan keuangan tersebut telah diaudit oleh Akuntan Publik Mulyani Sensi Suryanto & Lianny sebagaimana ternyata dalam laporan tertanggal 31 Desember 2012 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.

Merujuk Laporan Laba Rugi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, tercatat adanya keuntungan bersih yang diperoleh perseroan dalam tahun buku 2012, yaitu sebesar Rp.81,6 Miliar.

Diharapkan dengan telah berhasilnnya penawaran umum terbatas (PUT) 2 yang dilakukan beberapa waktu yang lalu, kinerja keuangan Perseroan di masa mendatang dapat lebih bagus lagi sehingga dapat memberikan hasil yang maksimal baik bagi share holder maupun stake holder.

Penggunaan keuntungan bersih Perseroan sebagai berikut:

1. Dana Cadangan sebagaimana disyaratkan UU No. 40 Tahun 2007 sebesar Rp 129.431.062.800,- atau 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor;

2. Pembagian Dividen Tunai dengan total nilai sebesar Rp.16.314.837.200,- atau Rp.3,84,- per lembar saham, yang diambil dari dana cadangan;

3.Sisanya sebesar Rp.142.054.887.200,- dicatat dalam Saldo Laba (Retained Earning) untuk mendukung pengembangan usaha Perseroan kedepan.

4. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk mengatur tata cara pembayaran dividen tunai dimaksud kepada para pemegang saham Perseroan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.

 Editor : Surya