Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Survei LSP Sebut ARB Capres yang Paling Tak Miliki Integritas
Oleh : Surya Irawan
Rabu | 26-06-2013 | 16:43 WIB
aburizal_bakrie_100625104807.jpg Honda-Batam
Aburizal Bakrie. (Foto: Republika)

JAKARTA, batamtoday - Dalam survei Lembaga Survei Perjuangan (LSP) meski Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (ARB) hampir setiap jam wajahnya muncul dan tayang di televisi dan media massa melalui iklan dan berbagai aktivitas politik yang mengesankan berpihak kepada keluarga, rakyat, bangsa, dan negara, namun kemunculannya di media tersebut ternyata mengkonfirmasi bahwa ARB tak mempunyai integritas menjadi capres 2014.

Survei ini dilakukan khusus pada isu kenaikan harga BBM, di mana ARB tidak berpihak kepada rakyat dengan mendukung kebijakan pemerintah untuk kenaikan harga BBM tersebut.

Demikian disampaikan peneliti LSP Gede Sandra dan Agung pada wartawan di Gedung DPR/DPD RI Jakarta, Rabu (26/06/2013). Metodologi survei dilakukan secara kualitatif dari pemberitaan media online khusus pada isu kenaikan harga BBM dengan menggunakan matriks keperpihakan kepada rakyat terhadap 14 figur capres yang belakangn muncul di media massa.

Ke-14 capres tersebut antara lain Aburizal Bakrie, Din Syamsuddin, Endriartono Sutarto, Gita Wirjawan, Hatta Rajasa, Hidayat Nur Wahid, Joko Widodo, Jusuf Kalla, Mahfudh MD, Megawati Soekarnoputri, Rizal Ramli, Sri Mulyani, Sri Sultan HB X, dan Yusril Ihza Mahendra.

"Khusus ARB dalam isu BBM tersebut dinilai sebagai neolib, yang mendukung kebijakan kenaikan harga BBM mendapat nilai BC (terendah)," kata Gede Sandra.

Sedangkan Yusril, yang dikenal sebagai lawyer, pengacara yang disebut-sebut sering membela koruptor, justru mendapat nilai baik atau AB. Yaitu meski tak lolos dalam integritas, namun dia layak dan dianggap berpihak pada rakyat karena menolak BLSM (bantuan langsung sementara masyarakat) terkait kenaikan harga BBM tersebut. Selain Yusril, yang mendapat nilai AB adalah Megawati Soekarnoputri, dan Ketua Umum DPP Muhammadiyah Din Syamsuddin.

Hanya Rizal Ramli yang mendapat nilai AAA atau sangat baik, karena selama ini dia komitmen sejak sebagai Menko Perekonomian di era pemerintahan KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), yang berpihak kepada rakyat, bangsa, dan negara ini, khususnya menolak kenaikan harga BBM.

"Jadi, Pak Rizal Ramli lengkap dari kategori integritas, kompeten, dan keperpihakan. Hanya saja Rizal tak mempunyai parpol," tambah Gede.

Ditanya, kenapa Gubernur DKI Jakarta Jokowi tak masuk dalam survei LSP ini, Gede dan Agung menegaskan jika dalam survei ini dia masuk ke kategori sedang atau BBB, karena tidak berkomentar sama sekali menyangkut kenaikan harga BBM. Tapi, tren dan isu ini akan terus berkembang dan bergeser tergantung pada isu-isu kerakyatan dan kebangsaan yang berkembang.

"Dan, potensi itu akan terjadi pada pemilih pemula yang mencapai 30 persen. Karena itu peran media sangat kuat," tambah Agung.

Dengan demikian sebanyak lima orang yang mendapat nilai BC, yaitu terendah yang mengindikasikan bahwa mereka ini kurang dan tidak berpihak pada kepentingan rakyat dan bangsa. Ke lima figur ini adalah Aburizal Bakrie, Gita Wirjawan, Hatta Rajasa, Sri Mulyani, dan Sri Sultan HB X.

"Mereka ini dinilai sebagai penganjur paham ekonomi neoliberalisme," pungkas Gede.

Editor: Dodo