Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

9 Warga Batam Ditangkap Polis Marine Malaysia karena Diduga Hendak Merompak
Oleh : Ali
Rabu | 12-06-2013 | 13:51 WIB

BATAM, batamtoday - Teka-teki tentang keberadaan sembilan warga Batam yang dikabarkan ditangkap Polis Marine Malaysia di di perairan Outer Port Limit (OPL), tepatnya masuk kawasan Johor Bahru, Senin (10/6/2013) malam, akhirnya terkuak, kesembilan warga Batam ini ditangkap petugas Malaysia karena diduga hendak merompak.

Kepala Bagian Protokol, Humas dan Persidangan Bakorkamla, Kolonel Laut (P) Edi Permadi mengatakan sembilan warga Batam yang menumpangi speed boat milik Adi Candra ditangkap Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) pada Rabu, (10/6/2013) karena terindikasi percobaan perompakan di perairan Tanjung Ayam, Johor Bahru, Malaysia dan terekan CCTV petugas APMM Malaysia.

"Informasi yang kita terima dari Leason Officer (LO) Polisi yg ada di Johor Bahru, kesembilan warga Batam ini ditangkap petugas APMM Malaysia karena terindikasi percobaan perompakan di Perairan Tanjung Ayam, Johor Bahru, Malaysia," kata Edi melalui sambungan telepon, Rabu (12/6/2013).

Menurut Edi, pihaknya hanya mengikuti proses hukum dari pemerintah Malaysia, karena kesembilan warga Batam ini mencoba melakukan percobaan perompakan di wilayah Hukum, Malaysia.

"Kalau masalah berhubungan dengan nelayan kita sudah ada MoU, kasus ini sudah masuk masalah kriminal, jadi kami masih menunggu proses dari aparat kepolisian Malaysia," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, sembilan warga Batam dikabarkan ditangkap aparat Polis Marine Malaysia di perairan Outer Port Limit (OPL), tepatnya masuk kawasan Johor Bahru, Senin (10/6/2013) malam.

Informasi yang didapat batamtoday, kesembilan warga Batam itu ditangkap atas tuduhan melakukan tindak penyelundupan, dan kini ditahan di Johor Bahru.

Dari kesembilan warga tersebut, diketahui salah satunya bernama Adi Candra, seorang operator pompong yang biasa beroperasi di Pantai Stress, Jodoh.

Budi, kerabat Adi menuturkan, pompong milik Adi disewa delapan pria dengan tujuan perairan OPL. Mereka berangkat meninggalkan Batam melalui sebuah dermaga kecil di kawasan Tanjung Uma.

Sementara, Hamzah, salah satu operator pompong di pelabuhan rakyat Pantai Stress Jodoh mengaku tidak mengetahui secara pasti keberangkatan Adi Candra yang dikabarkan ditangkap petugas Polis Marine Malaysia di perairan Outer Port Limit (OPL), tepatnya masuk kawasan Johor Bahru, Senin (10/6/2013) malam.

"Adi Candra merupakan teman kami dan dia terdaftar sebagai operator pompong di pelabuhan rakyat Pantai Stress," kata Hamzah kepada wartawan, Rabu (12/6/2013).

Menurut Hamzah, informasi yang dia terima Adi Candra berangkat mengantar sewa ke perairan Outer Port Limit (OPL) melalui pelabuhan rakyat Tanjunguma.

"Pastinya kapan saya tak tahu, ada yang mengatakan Minggu malam ada pula yang mengatakan Senin malam," terang dia.

Salah satu operator lain yang enggan namanya disebutkan, para operator pompong di pelabuhan rakyat Pantai Stress mengaku mendapatkan informasi dari keluarga Adi Candra di Tanjunguma, yang mendapat kabar dari pesan SMS yang mengatakan Adi ditahan petugas Polis Marine Malaysia karena masuk secara ilegal.

"Kami terima kabar dari keluarga Adi di Tanjunguma, katanya Adi mengirim pesan lewat SMS dan sekarang ditahan Polis Marine Malaysia," kata dia.

Editor: Dodo