Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Petani Anambas Mulai Panen Cengkeh
Oleh : Emmi Wati
Senin | 10-06-2013 | 16:11 WIB
jemur-cengkeh.jpg Honda-Batam
Seorang petani di Anambas menjemur cengkeh yang baru dipanennya.

ANAMBAS, batamtoday - Sejumlah petani di Kabupaten Kepulauan Anambas sudah mulai memanen cengkeh yang berbuah lebih awal, sejak beberapa minggu lalu.

Salah satu petani yang memiliki kebun cengkeh, Mira mengaku sudah memulai memetik sejak beberapa minggu yang lalu. Karena belum banyak yang memetik cengkeh, maka harga cengkeh masih stabil pada Rp 100 ribu per kilogram.

Namun harga ini tidak selamanya stabil, ada saat-saat tertentu mengalami kenaikan dan penurunan harga. Kenaikan dan penurunan harga bisa signifikan kadang tinggi dan kadang rendah.

Mira menambahkan, biasanya pada saat panen raya harga cengkeh menurun, tetapi pada saat tertentu bisa naik lagi.

"Biasanya, cengkeh naik ketika baru panen, setelah panen raya maka akan turun lagi. Namun ketika cengkeh akan dimuat ke kapal, apakah itu dibawa ke Jakarta atau Tanjungpinang, harga cengkeh biasanya naik lagi," katanya.

Setelah panen raya selesai, katanya, harga cengkeh kembali naik karena susah untuk mendapatkan cengkeh setelah panen raya. "Kalau kita kuat untuk menyimpan cengkeh, maka kita akan mendapatkan harga yang mahal tapi kita tidak bisa menyimpan cengkeh karena setelah panen biasanya kita langsung jual karena untuk biaya membayar pemetik cengkeh dan sebagainya," kata Mirah.

Yang lebih menguntungkan jika memiliki pohon yang buahnya lambat karena saat panen, panen raya sudah selesai, jadi harganya dipastikan lebih mahal. Disaat mahal kata Mirah, bisa mencapai Rp 125 per kilogram jadi untuk upah pemanjat cengkeh bisa teratasi.

"Maunya kalau bisa pokok yang ada ini, buahnya lebih dulu atau buah terakhir supaya bisa menikmati harga mahal," ujarnya.

Editor: Dodo