Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

5 TKW Malaysia Dipulangkan Tanpa Pemberitahuan ke Pemerintah Indonesia
Oleh : Khoiruddin Nasution
Rabu | 05-06-2013 | 18:14 WIB
tkw-karium.jpg Honda-Batam
Susanti menunjukkan paspornya yang sempat ditahan anggota Rela di Malaysia.

KARIMUN, batamtoday - Lima Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Tanjung Balai Karimun dipulangkan dari Malaysia, Rabu (5/6/2013) melalui Pelabuhan Internasional Karimun. Ironisnya, Pemerintah Kabupaten Karimun, kepolisian dan pihak terkait tidak mengetahuinya.

Kepada batamtoday, Susanti (38) warga asal Desa Tulang di Pelabuhan Internasional Karimun merasa bingung sebab kepulangan mereka ke Karimun ini sama sekali tidak disambut atau diserahterimakan kepada Pemerintah setempat.

"Kami ditahan selama setahun di Keluang, dan menunggu kepulangan ke Indonesia, kami ditahan  selama 22 hari di Pekan Nenas," terangnya

Namun katanya lagi, semua barang yang didata, dikembalikan kepada mereka, termasuk paspor yang mereka miliki.

"Awalnya kami kesana mau ketemu keluarga, tapi karena agak lama, maka kami coba cari kerja. Dan baru 8 hari kerja, ditangkap Rela (semacam informan polisi)," terangnya.

Lebih jauh Susanti menjelaskan, mereka bekerja di sebuah restoran di Malaysia.  Sedangkan gaji yang mereka terima sebesar 40 ringgit per hari. Namun saat penangkapan pertama, uang yang mereka miliki diambil seluruhnya oleh anggota Rela tersebut.

"Alhasil, sampai di Karimun ini, kami tidak memiliki uang sepeserpun. Bahkan ada lagi teman kami dari Lombok, uang dia 2.000 ringgit, laptop, HP diambil mereka," terangnya lagi.

Berbeda dengan penuturan Rohana. Menurutnya perlakuan pemerintah Malaysia terhadap dirinya ketika di penjara, sangat tidak manusiawi. Sebab saat dipenjara dirinya sakit, sama sekali tidak diberikan obat.

"Mereka malah memarahi saya,  katanya sudah mau matipun masih mencari kerja di Malaysia," keluhnya

Editor: Dodo