Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tujuh Rekomendasi Atasi Krisis Lingkungan
Oleh : Dodo
Selasa | 04-06-2013 | 17:44 WIB

CALIFORNIA - Hasil penelitian yang rumit tak bisa menjadi solusi mengatasi masalah lingkungan global. Sebaliknya peneliti kini dituntut untuk membuat panduan ilmiah yang tegas dan mudah dipahami yang bisa membantu dunia atasi masalah lingkungan dan perubahan iklim.

Prinsip inilah yang menjadi landasan aksi 520 ilmuwan dari 44 negara, termasuk dua peraih hadiah nobel dan 33 anggota National Academy of Sciences Amerika Serikat, untuk berkumpul di NASA Ames Research Center di Mountain View, California akhir bulan lalu.

Bersama-sama mereka mengidentifikasi lima masalah utama yang mengancam kelestarian ekosistem di bumi. Masalah pertama adalah perubahan iklim yang telah memicu kenaikan suhu dan permukaan air laut serta mengubah pola cuaca secara dramatis. Masalah kedua adalah ancaman musnahnya spesies baik tanaman maupun hewan. Persoalan ketiga adalah kerusakan ekosistem yang terus terjadi di seluruh penjuru bumi. Masalah keempat adalah bertambahnya populasi dunia, dan masalah kelima adalah polusi.

Guna mengatasi semua masalah tersebut mereka menghasilkan konsensus sebanyak 30 halaman berjudul, “Maintaining Humanity’s Life Support Systems in the 21st Century”. Dengan ini, “kami mengirimkan alarm kepada dunia,” tulis para ilmuwan di dalam sambutan konsensus ini.

Konsensus ini berisi tujuh rekomendasi mengatasi lima masalah lingkungan terbesar dunia. Aksi ini sekaligus menjawab kritik yang menyatakan bahwa hasil riset ilmiah dan penemuan para ilmuwan sulit untuk dipahami oleh industri, pembuat kebijakan dan masyarakat umum. “Dalam konsensus ini, kami, 520 ilmuwan dari seluruh dunia, membuat rekomendasi tegas yang bisa menjadi panduan bagi para pembuat kebijakan lingkungan,” ujar Anthony Barnosky, Profesor di UC Berkeley sebagai mana dikutip dalam berita universitas.

Rekomendasi pertama adalah mengurangi dampak perubahan iklim dengan menekan emisi gas rumah kaca dan bersiap melakukan mitigasi perubahan iklim. Dalam tataran praktis, konsensus ini meminta dunia untuk mengganti bahan bakar fosil dengan sumber energi bersih dan terbarukan, seperti energi matahari, angin dan bahan bakar nabati.

Konsensus ini juga menyarankan dunia untuk terus memromosikan efisiensi energi pada bangunan, sektor transportasi dan industri manufaktur. Dunia juga harus menjaga hutan dan mengatur penggunaan lahan yang akan memaksimalkan fungsi jasa ekosistem dan penyerapan karbon. Membuat rencana untuk mengatasi dampak perubahan iklim – seperti kenaikan air laut dan perubahan pola produktivitas pertanian – juga harus menjadi prioritas.

Rekomendasi kedua, menghentikan rusak dan hilangnya keanekaragaman hayati. Caranya dengan menonjolkan manfaat ekonomi dari upaya perlindungan ekosistem alami dan manfaat dari upaya pencegahan peningkatan keasaman air laut, eksploitasi perikanan dan alih guna hutan.

Rekomendasi ketiga adalah mengurangi dan mencegah pelepasan bahan-bahan kimia beracun ke lingkungan melalui penciptaan regulasi dan pengembangan produk-produk kimia baru – melalui riset ilmiah – yang lebih ramah lingkungan.

Rekomendasi keempat, mencegah dan memerlambat alih guna lahan yang telah mengubah 40% wajah permukaan bumi menjadi lahan pertanian, peternakan, kota dan wilayah kumuh. Hal ini bisa diraih melalui upaya peningkatan efisiensi produksi pangan di wilayah pertanian, memerbaiki distribusi pangan sekaligus mengurangi limbah makanan.

Rekomendasi kelima adalah memacu tingkat pertumbuhan di perkotaan dan mencegah terciptanya kawasan pemukiman kumuh guna menjaga ruang alami yang berfungsi menopang jasa lingkungan seperti menjaga kualitas air untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Rekomendasi keenam adalah memerlambat dan menghentikan pertumbuhan populasi dunia maksimal tidak lebih dari 9 miliar jiwa dan menguranginya menjadi 7 miliar jiwa pada 2100. Caranya adalah dengan memastikan akses ke edukasi, peluang ekonomi dan layanan kesehatan, termasuk layanan keluarga berencana dengan perhatian khusus pada hak-hak perempuan.

Rekomendasi ketujuh, mengurangi eksploitasi sumber daya alam terutama di negara maju dengan cara memromosikan perubahan perilaku konsumsi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Semua rekomendasi tersebut bisa dibaca dalam situs Millennium Alliance for Humanity and the Biosphere (MAHB). “Cara kita melakukan mitigasi dan mengelola dampak lingkungan yang saling terkait ini akan menentukan kualitas hidup manusia pada dekade-dekade mendatang,” ujar Barnosky.

Sumber: Hijauku.com