Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ingkar Janji, PT Saipem Diminta Hengkang dari Karimun
Oleh : Khoiruddin Nasution
Senin | 03-06-2013 | 18:54 WIB
demo-saipem-lagi.jpg Honda-Batam
(Foto: Khoiruddin/batamtoday)

KARIMUN, batamtoday - Setelah dua kali melakukan ingkar janji terhadap ratusan eks karyawan subconnya, sudah sepatutnya PT Saipem hengkang dari Bumi Berazam ini. Sebab perusahaan Itali tersebut dinilai vailid (tumpur-red) karena tidak sanggup membayar sisa kontrak karyawannya, yang telah disepakati, disaksikan dan ditandatangani kedua belah pihak.

Ingkar janji untuk kali kedua ini, memaksa ratusan eks karyawan subconnya kembali mendesak PT Saipem membayar sisa kontrak mereka, dengan melakukan aksi demo di depan depan pintu pagar perusahaan tersebut, Senin (3/6/2013).

Dalam orasinya, kordinator lapangan Maysen Lumban Raja meminta agar Pemerintah dan Kepolisian Resor Karimun tidak ragu dalam mengambil tindakan. Sebab, dengan mengingkari perjanjian terakhir, yang disaksikan Kadisnaker Pemkab Karimun, Rufendi Alamsjah dan Kabag Ops Polres Karimun, Kompol Harry Purnomo membuktikan bahwa, wibawa penegak hukum dan pembuat kebijakan di Karimun, sama sekali tidak tidak berarti apa-apa di mata mereka.

"Mereka adalah penjajah yang berlindung dibalik ijin Pemerintah, lantas untuk apa lagi mereka disini jika hak anak bangsa Indonesia dikebiri," teriak Maysen.

Undang-undang Ketenagakerjaan, katanya, lagi dibentuk dan disahkan oleh Kepala Negara dan DPR RI. Bahkan untuk membuat itu, dibutuhkan waktu yang tidak sedikit. Namun, oleh penjajah yang berdalih sebagai investor itu, UU tadi sama sekali tidak memiliki arti. Sehingga, sudah cukup alasan pemerintah dan aparat terkait lainnya 'mengusir penjajah', yang dengan sengaja 'menghisap darah' anak bangsa Indonesia ini.

"Jika mereka tidak punya modal, kenapa pemerintah membiarkan mereka membangun galangan kapal di Karimun ini. Seharusnya kita tendang mereka, sebab dengan adanya mereka di sini, Karimun yang selama ini aman dan kondusif, tidak lagi seperti dulu. Bupati harus pro rakyat, jangan hanya pikirkan perut dan antek-antekya saja," tegasnya yang sertai sorak sorai karyawan lainnya.

Hingga berita ini diunggah, pihak PT Saipem tidak memiliki niat baik menyelesaikan masalah ini. Bahkan orang nomor satu di Polres Karimun dan Kadisnaker Pemkab Karimun, dibiarkan berpanas-panasan menungu di depan pintu pagar, tanpa satupun pihak perusahaan yang menemuinya. Sementara pintu pagar itu sendiri dijaga sekurit dari barisan dalam dan pihak kepolisian dari bagian luar.

Editor: Dodo