Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ketersediaan Air Bersih di Batam Hanya Sampai 2017
Oleh : Irwan Hirzal
Rabu | 29-05-2013 | 18:49 WIB

BATAM, batamtoday - Ketersediaan air bersih di Batam diprediksikan hanya sampai tahun 2017 mendatang pasalnya menyusul pesatnya pertumbuhan penduduk tiap tahunnya saja mencapai 100 ribu, namun tak diiringi pertambahan sumber cadangan air baku.

Hal ini terungkap ketika saat Rapat Dengar Pendapat Anggota DPD RI Komite II, Djasarmen Purba dengan pemangku kebijakan terkait pengawasan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.

"Hasil perhitungan kami, antara kebutuhan dan ketersediaan air di Batam akan ketemu di 2017," ujar Hendra Darmawan, Engineering Planning PT Adhya Tirta Batam, Rabu (29/05/2013).

Ia mengatakan, saat ini kebutuhan air bersih di Batam mencapai 2.600 liter per detiknya, sedangkan ketersediaan air dari 6 waduk yang ada di Batam, seperti di waduk Baloi, Sei. Harapan, Sei. Ladi, Mukakuning, Nongsa, Duriangkang dan Piayu mencapai 3.850 liter per detiknya.

"Untuk saat ini kebutuhan air bersih ke masyarakat masih mampu kami layani, tapi di 2017 perlu ada tambahan cadangan air baku lainnya," ujar dia .

Menghadapi hal tersebut, saat ini pemerintah sedang berupaya melakukan kampanye pentingnya menjaga sumber air baku di Batam sekaligus penghematan air untuk menjaga kualitas air selain itu ada beberapa alternatif yang bisa dilakukan sebagai tambahan cadangan air.

"Opsi yang bisa dilakukan, seperti transfer air dari Bintan, dan Sumatera, recycle air kotor dan air hujan, mengubah air laut jadi air tawar," pungkas Hendra.

Sementara itu, Djasarmen Purba, anggota DPD RI Komite II mengatakan, saat ini masih 98 persen warga Batam yang sudah menikmati air bersih namun untuk kedepannya berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 tahun 2004, perlu dibentuk dewan sumber daya air.

"Banatinya akan di bentuk dewan sumber daya air karena pentingnya memberikan informasi tentang harga, termasuk kualitas air," ujar Djasarmen.

Editor: Dodo