Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Anambas Mulai Alami Kekeringan, Pengelola Berlakukan Sistem Bergilir
Oleh : Emmi Wati
Selasa | 28-05-2013 | 19:58 WIB

ANAMBAS, batamtoday - Sejak sebulan terakhir, ibukota Kabupeten Kepulauan Anambas yakni Tarempa tidak pernah lagi diguyur hujan. Akibatnya, selain terjadi penurunan debit air masyarakat Tarempa mulai susah untuk mendapatkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Kondisi diperparah lagi karena pengelola air bersih di Tarempa mulai memberlakukan sistim pemadaman bergilir, mulai Selasa (28/5/2013), dengan tujuan agar pendistribusian air bersih ke rumah-rumah warga yang berada di Tarempa bisa merata.

"Pengumuman yang disampaikan pihak pengelola melalui pengeras suara masjid di Tarempa mengatakan, mulai hari ini,pemadaman bergilir air bersih mulai diberlakukan. Setiap titik rata-rata sama yakni selama 6 jam. Namun ironisnya, ada daerah yang tetap menyala selama 24 jam," kata Andi, salah satu warga Tarempa, Kecamatan Siantan, Anambas.

Menurut Andi, Pemerintah Daerah dinilai gagal dalam mengatasi krisis air bersih di Anambas khususnya di Tarempa. Pasalnya, kondisi yang sama terus terjadi dari tahun ke tahun. Untuk itu dirinya berharap, sebelum warga datang mempertanyakan kelangkaan air tersebut, Pemkab Anambas agar segera mengatasi permasalahan krisis air bersih ini.

"Di tempat tinggal saya, sudah dua minggu air bersih sudah tidak mengalir. Sehingga, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, baik untuk cuci piring dan menyuci baju saya harus minta ke tetangga yang kebetulan mempunyai aliran mata air pribadi yang diambilnya dari bukit. Sementara untuk mandi saya dan keluarga, numpang ke rumah saudara,"ungkap Andi.

Warga Tarempa lainnya, Nuarini juga mengaku jika sudah seminggu terakhir air bersih sudah tidak menggalir lagi kerumahnya. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dirinya terpaksa menggunakan air galon.

"Untuk mencuci piring saya minta air ke tetangga. Sedangkan untuk wudlu dan mandi, kebanyakan menggunakan air galon yang saya beli Rp 6 ribu per galon," katanya.

Editor: Dodo