Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mahasiswa UMRAH Berhasil Tetaskan Telur Penyu Hijau
Oleh : Agus Harianto
Jum'at | 24-05-2013 | 17:19 WIB
Penyu-hijau-1.jpg Honda-Batam
Erpa Mardiana

TANJUNGPINANG, batamtoday - Provinsi Kepulauan Riau yang 96 persen wilayahnya merupakan lautan menyimpan banyak potensi maritim. Namun, sangat sedikit dari masyarakat Kepri, terutama mahasiswa yang merupakan kaum intelektual, menyadari potensi besar ini.

Dari sedikit mahasiswa Kepri tersebut, Erpa Mardiana, mahasiswa jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan UMRAH Tanjungpinang, berhasil mengukir prestasi melalui penelitiannya terkait tingkat keberhasilan penetasan telur Penyu Hijau (Chelonia Mydas) dari Kepulauan Tambelan di Lagoi Kepulauan Riau.

"Ini merupakan penelitian skripsi saya, dengan tujuan saya ingin mengetahui apakah telur Penyu Hijau dari Tambelan mampu ditetaskan di luar habitat aslinya, yaitu di Lagoi," tutur Erpa Mardiana, yang juga merupakan Pengurus Daerah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PD KAMMI) Kepri, dalam rilis yang diterima awak batamtoday, Jum'at (24/5/2013).

Erpa juga menyampaikan, bahwa sesuai UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati (KSDAH), Penyu Hijau merupakan salah satu hewan yang dilindungi pemerintah. Selain itu, Penyu Hijau yang diprediksikan akan punah apabila tidak segera dilestarikan, mendorongnya untuk untuk melakukan penelitian tersebut.

"Ekspor penyu ke berbagai negara, sedikit banyak telah merusak pelestarian penyu di Indonesia. Dengan penelitian ini, diharapkan dapat memberi dampak positif bagi kelestarian penyu di setiap daerah di Indonesia," ungkapnya.

Erpa berharap, penelitian yang dilakukan mampu membuka jalan bagi pemerintah daerah Bintan untuk mulai menjalankan program konservasi penyu di luar habitat asli yang telah dirancang.

Secara terpisah, Ketua Umum PD KAMMI Kepulauan Riau, Raja Dachroni, yang ditemui di sela-sela aktivitas mengajarnya di Stisipol Raja Haji Tanjungpinang, mengaku sangat mengapresiasi hasil penelitian tersebut, yang memang mampu menarik perhatian publik karena kelangkaannya.

"Sekarang sudah saatnya aktivis itu berkarya, dan kali ini saudara Erpa Mardiana sudah mampu membuktikannya. Kita sangat bangga atas keberhasilannya menetaskan telur penyu dari pantai yang berbeda ini, karena setahu saya penelitian ini relative langka untuk mahasiswa S1," ujarnya.

Editor: Dodo