Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Lusa, Gebrak Gelar Dialog Kebangsaan

Saatnya Merawat Republik dengan Melawan Lupa
Oleh : Roni Ginting
Kamis | 23-05-2013 | 13:28 WIB
siswono.jpg Honda-Batam
Siswono Yudohusodo, salah satu tokoh nasional yang akan hadir di Dialog Kebangsaan yang digelar Gebrak Batam. (Foto: Jurnal Parlemen)

BATAM, batamtoday - Gerakan Bersama Rakyat (Gebrak) akan menggelar dialog Kebangsaan memeringati Hari Kebangkitan Nasional dengan tema 'Merawat Republik Dengan Melawan Lupa' pada Sabtu, 25 Mei 2013 pukul 13.00 WIB sampai dengan selesai di Universitas Internasional Batam.

Dijelaskan oleh Uba Ingan Sigaligging, ketua Gebrak, bahwa dialog Kebangsaan merupakan agenda tahunan mereka sebagai bentuk pertanggungjawaban intelektual terhadap masyarakat. Gebrak merasa memiliki tanggungjawab dalam memberikan ruang pendidikan politik yang berhubungan dengan negara dan bangsa kepada masyarakat.

"Dialog tersebut sebagai proses pembelajaran bagi semua pihak tentang persoalan-persoalan yang dihadapi oleh bangsa ini tidak bisa hanya disikapi di ruang-ruang kecil tapi harus masuk ruang besar," kata Uba, Kamis (23/5/2013).

Gebrak memilih tema 'Merawat Republik Dengan Melawan Lupa', karena memandang penyakit utama bangsa kita saat ini adalah lupa. Apabila dilihat dari perjalanan nasional tahun 1908, tahun 1928 dan tahun 1945 bahwa bangsa Indonesia memiliki catatan luar biasa, bagaimana perjuangan para tokoh yang semuanya berdasar atas kerja intelektual.

Menurutnya para pejuang dulu secara konsisten bertarung gagasan dan pemikiran yang dijadikan catatan penting bagi generasi sekarang.

"Yang menarik, seandainya kita menjadikan lupa sebagai sesuatu hal yang penting, seharusnya kita tidak akan melihat elit kita dipenjara karena korupsi. Hal yang membedakan dengan pejuang kita itu dipenjara karena mempertahankan gagasan dan pemikirannya," terangnya.

Selain itu, dialog tersebut juga akan membahas bagaimana praktek demokrasi dihubungkan dengan etika politik. Hal tersebut dianggap penting karena itu merupakan salah satu pondasi dari demokrasi. Tujuan dari dialog kebangsaan memberikan perspektif kepada masyarakat bahwa persoalan bangsa dan negara harus jadi konsen bersama dan tujuan dari setiap kepentingan politik.

"Tujuan ini menjadi penting karena ingin mendorong praktek-praktek politik agar selalu di ruang terang sehingga terjadi politik hubungan terang bukan seperti selama ini terjadi politik hubungan gelap," kata Uba.

Dialog tersebut akan ada pidato Kebangsaan Wakil Gubernur Kepri dan pembukaan dialog kebangsaan. Ada juga orasi kebangsaan oleh DR. Ir. Siswoyo Yudohusodo, Wakil Ketua BK DPR RI. Orasi Kebangsaan oleh DR Yudi Latif dari Universitas Paramadina. Orasi Kebangsaan oleh Dr. Amir Hakim Siregar serta DR Nurdin Basirun, Bupati Karimun.

"Kehadiran Siswono Yudohusodo karena ingin kolaborasi kebangsaan dengan Politik. Perspektif Siswono sebagai pelaku politik diharapkan dapat menstimulus masyarakat untuk menyikapi permasalahan-permasalahan bangsa dan negara yang dihadapi saat ini," tuturnya.

Editor: Dodo