Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

DPRD Minta Peredaran Tabung Gas Singapura di Batam Ditertibkan
Oleh : Gokli
Senin | 20-05-2013 | 17:22 WIB
rdp-komisi-ii-gas.jpg Honda-Batam
(Foto: Gokli/batamtoday)

BATAM, batamtoday - Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di Batam, disinyalir akibat adanya upaya pengoplosan yang dilakukan oleh oknum tertentu. Pengoplosan itu patut diduga dilakukan untuk mengisi tabung gas 12 kilogram asal Singapura yang hingga kini masih marak beredar di Batam.

Komisi II DPRD Batam, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara pihak pangkalan, agen, Hiswana Migas, Pertamina dan Disperindag meminta supaya peredaran tabung gas asal Singapura yang beredar di Batam ditertibkan. Hal ini merupakan langkah Pertamina dan Disperindag dalam hal pengawasan pendistribusian gas elpiji di Batam.

Hiswana Migas dan Pertamina dalam RDP tersebut mengakui pengisian gas terhadap tabung elpiji 12 kilogram asal Singapura tidak diperbolehkan di Batam. Sementara, pada kenyataanya tabung gas tersebut masih banyak yang beredar bahkan mimiliki isi, bukan hanya tabung kosong semata.

"Hiswana dan Pertamina mengakui tidak melakukan pengisian terhadap tabung milik Singapur tersebut, lantas barang itu diisi dimana?. Hal ini patut diduga telah terjadi penyelewengan, jadi perlu ditertibkan. Biar masyarakat bisa menikmati gas bersubsidi tersebut," kata Yudi Kurnain, dalam RDP, Senin (20/5/2013) sore.

Selain itu, Komisi II juga mendukung rencana penambahan kuota gas elpiji di kota Batam. Penambahan kuota gas elpiji ini merupakan program Pemerintah dalam jangka panjang mengatasi kelangkaan gas elpiji bersubsidi di Batam. Dan, langkah jangka pendek untuk mengatasi kelangkaan tersebut meminta Pertamina untuk mendrop pendistribusian gas kepada masyarakat.

Ditambahkannya, Komisi II akan meminta Ketua DPRD Batam untuk menyurati Dirjen BPH Migas supaya kouta gas elpiji di Batam segera ditambah. Komisi II juga bersedia bersama Pertamina dan Disperindag menghadap kepada Dirjen supaya dilakukan penambahan kuota.

"Penambahan itu tidak semata-mata supaya mencukupi kebutuhan, tetapi harus benar-benar dilakukan pendataan yang benar, supaya kelangkaan ini tidak terulung lagi," tutup dia.

Editor: Dodo