BATAM, batamtoday - Maraknya aksi teroris di beberapa wilayah di Indonesia belakangan ini semakin membuat resah kalangan masyarakat, sebab tak menutup kemungkinan kelompok teroris berada di sekitar kita dan memunculkan kelompok baru.

Kabid Humas Polda Kepri, AKBP Hartono mengajak seluruh lapisan masyarakat, stakeholder dan instansi pemerintah dapat bekerjasama dalam mencegah masuknya teroris di Provinsi Kepri, meski kelompok ini belum terindikasi ada di Kepri, namun sekecil apapun peluang pasti bisa dimanfaatkan teroris dalam menyebarkan ancaman bagi masyarakat dan negara.

"Peristiwa teroris yang marak terjadi di tanah air saat ini, membuat kita harus bisa memproteksi diri dengan melakukan pencegahan terhadap mereka sejak dini," kata Hartono kepada wartawan di Mapolresta Barelang, Rabu (15/5/2013).

Hartono menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat dapat memberitahukan kepada pihak kepolisian atau Kamtibmas bila melihat sesuatu yang mencurigakan di lingkungan sekitar, baik itu perorangan maupun kelompok-kelompok tertentu.

Menurut dia, saat ini di beberapa daerah di Indonesia banyak ditemukan buku-buku yang mengajak seseorang untuk melakukan aksi teroris dengan mengajak merampok atau mencuri dan mengatakan hal itu benar dilakukan oleh kelompok tertentu.

"Buku itu jelas bertolak belakang dengan hukum yang ada, sehingga jika ditemukan dapat dilaporkan secepatnya sehingga kita dapat memberantas masuknya teroris di Kepri," tegasnya.

Masyarakat harus lebih waspada dan bisa memprotek diri, terutama kepada perangkat lingkungan seperti RT/RW. Dimana harus mengetahui semua warganya, warga lama ataupun baik pendatang baru.

Adapun antisipasi yang dilakukan Polda Kepri terkait aksi teroris dengan  melakukan koordinasi dengan instansi lain, seperti Imigrasi. Jika ada informasi intelijen tentang ada DPO, maka petugas akan memberitahukan kepada seluruh instansi untuk mencegah masuknya teroris di Kepri.

"Intinya menjaga Kepri yang aman dan tetap kondusif, sehingga masyarakat dapat tenang bekerja dan tinggal di Kepri tanpa ada ancaman teroris," harapnya.

Editor: Dodo