Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ketua DPRD Karimun, Tutupi Ketidaktahuan dengan Amplop
Oleh : Khoiruddin Nasution
Rabu | 15-05-2013 | 09:27 WIB
raja-bahtiar.jpg Honda-Batam
Ketua DPRD Karimun, Raja Bachtiar SAg. (Foto: Istimewa)

KARIMUN, batamtoday - Jabatan ketua di lembaga sebuah terhormat seharusnya serta merta menjadi cerminan kualitas dari antara anggotanya dan identik dengan kondisi anggota di lembaga terhormat itu secara keseluruhan.

Sebab, kursi empuk sebagai Ketua DPRD, misalnya, bukanlah jabatan yang diberikan secara cuma-cuma. Butuh lobi-lobi yang matang antar sesama kolega partai, sehingga kursi Ketua DPRD itu dapat direbut partai pemilik kursi terbanyak di Gedung DPRD tersebut. Sehingga, orang yang memiliki kelebihan dan keunggulan yang pada akhirnya didudukkan di kursi empuk tersebut.

Namun alangkah ironinya, ketika orang yang ditunjuk sebagai Ketua DPRD Karimun itu, tidak mengetahui apapun kegiatan di lembaga yang dipimpinnya tersebut.

Bahkan untuk menutupi kelemahannya itu, buru-buru pemilik nama Raja Bachtiar SAg dan yang meluluskan sarjananya dengan menggunakan dana hibah itu, memberikan sejumlah uang yang dimasukkan ke dalam amplop dengan dalih pembeli kopi kepada para awak media yang menanyainya.

Salah seorang kru media elektronik, Jufri Alkinca,  kepada batamtoday, Rabu (15/5/2013), menyampaikan kekesalannya atas ulah sang Ketua DPRD Karimun tersebut. Sebab katanya lagi, setiap pertanyaan yang dilontarkan kepadanya dijawab dengan bahasa 'tidak tahu'.

"Kami bertiga mengonfirmasi dia tentang program inklusif. Kemudian tentang pengunduran diri 13 pegawai honor K2 di Dinas Pendidikan, dan terakhir tentang kunjungan anggota DPRD Kabupaten Palalawan," terangnya.

Namun, katanya lagi, dengan nada ringan, Raja Bachtiar menjawab tidak tahu. Dan bahkan buru-buru mengeluarkan amplop dengan dalih pembeli kopi di luar.

"Tunggu dulu, ini sekedar untuk beli kopi," ujar Jufri menirukan ucapan Raja Bachtiar ketika mereka minta diri keluar dari ruangannya.

Tentu saja, hal itu membuat suasana menjadi kacau. Sebab sikap dan perilaku ketua DPRD Karimun itu sangat tidak pantas. "Sikap itu menunjukkan kinerja anggota DPRD Karimun ini. Sehingga Kabupaten Karimun 5 tahun yang lalu, masih sama seperti yang ada sekarang ini," ujarnya dengan penuh kekesalan.

Editor: Dodo