Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Para Kiai Larang Yenny Wahid Bergabung ke Demokrat
Oleh : Surya Irawan
Selasa | 16-04-2013 | 15:48 WIB
yenny.jpg Honda-Batam

Yenny Wahid

JAKARTA, batamtoday - Ketua Umum DPN PKBIB Yenny Wahid menegaskan jika dirinya bersama gerbong PKBIB batal gabung ke Partai Demokrat.

Sebelumnya, Shinta Nuriyah Wahid, sang ibunda meminta Yenny agar dirinya meminta saran dari para kiai di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta yang menyarankan agar tetap berada di luar struktur kepengurusan Partai Demokrat.



"Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Presiden SBY atas tawarannya ke Demokrat. Saya sudah beberapa kali bertemu dengan beliau, tapi tidak pernah membicarakan posisi di struktur partai. Jadi, batal ini bukan karena tidak menjadi Waketum PD," kata Yenny Wahid di Sekretariat DPN PKBIB Kalibata, Jakarta, Selasa (16/4/2013).

Yenny mengatakan, batalnya bergabung ke Demokrat tersebut bukan karena rebutan posisi jabatan di Demokrat. Sebab, hal itu bukan menjadi tujuannya, yang terpenting adalah pengikut Gus Dur tetap memperjuangkan prinsip-prinsip nilai perjuangan dan cita-cita Gus Dur dalam kebangsaan, pluralisme, kemanusiaan, dan sebagainya.

Namun demikian, bukan berarti Yenny Wahid akan istirahat dalam kancah politik nasional, melainkan akan mendukung salah satu capres dalam Pilpres 2014 mendatang.

"Melalui Gerakan Kebangkitan Rakyat (Gatara), melalui ormas yang didirikan dan dideklarasikan Gus Dur. Kita akan dukung salah satu capres dalam Pilpres 2014," katanya.

Sedangkan mengenai kader PKBIB yang sudah terlanjur menjadi caleg di Partai Demokrat, menurut Yenny, tidak masalah dan tidak akan dipersoalkan. Bahkan Yenny mendukung kader PKBIB untuk menjadi caleg di partai lain kecuali, PKB dan PKS karena terkait visi, misi dan ideologi yang berbeda.

"Khusus untuk PKB, selama Gus Dur tidak dikembalikan sebagai Ketua Umum Dewan Syuro melalui Muktamar PKB, maka selama itu pula tak akan masuk PKB. Gus Dur dilengserkan di Muktamar Luar B iasa (MLB) Ancol, dan itulah yang mesti dikembalikan. Jadi, muktamar Ancol harus dibatalkan," katanya.

Yenny berharap, elit PKB harus punya kesadaran untuk mengembalikan marwah Gus Dur tersebut, walau beliau sudah meninggal.
 
"Sebab, kalau tidak, lalu saya bergabung dengan PKB, itu sama saja dengan mengkhianati ayah saya sendiri. Untuk itu, dalam pemilu 2014 nanti, rakyat dan warga NU yang bisa menilai apakah PKB masih layak dipilih atau tidak?” pungkasnya.

 Editor : Surya