BATAM, batamtoday - Puluhan sopir truk pengangkut pasir di Batam 'menyerbu' ruang Komisi I DPRD Batam untuk mengikuti rapat dengar pendapat membahas kejelasan nasib truk mereka yang ditahan Satpol PP Kota Batam, Jumat (5/4/2013).

11 truk milik para sopir ini ditahan oleh Satpol PP yang pada Sabtu (30/3/2013) disita oleh Bapedal Batam sebagai barang bukti dalam penertiban tambang pasir Ilegal di daerah Kabil.

Andi, salah satu sopir truk pengangkut pasir yang hadir di Komisi I, mengatakan penangkapan atau penyitaan yang dilakukan oleh Bapedal Batam tidak tepat. Sebab, truk tersebut mereka pergunakan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.

"Kami tak bisa kerja, kalau truk itu masih ditahan tanpa ada kejelasan,"ujar dia.

Di samping itu, mereka juga menuntut supaya penertiban yang dilakukan oleh Bapedal Batam terhadap tambang pasir diperjelas. Kalau memang harus ditertibkan, jangan tebang pilih dan cukup hanya penambang pasir saja. Pasalnya, para sopir truk tersebut untuk mendapatkan pasir bukan mencuri melainkan membeli.

"Kami bukan pencuri, kalau katanya tambang itu ilegal, ya itu tambang yang harusnya dirazia, tak ada kaitan dengan truk milik kami," tuturnya.

Sampai dengan berita ini diunggah, RDP masih berlangsung di ruang komisi I DPRD Batam. Selain puluhan sopir truk, turut hadir perwakilan dari Satpol PP, Disperindag dan Bapedal Batam.

Editor: Dodo