Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Survei World Economy Forum Tahun 2012-2013

Birokarsi dan Infrastruktur Salah Satu Penyebab Indonesia Turun Peringkat
Oleh : rls
Sabtu | 16-03-2013 | 18:52 WIB
gusti.jpg Honda-Batam
Menteri Negara Riset dan Teknologi (Meneg Ristek), Gusti Muhammad Hatta. (Foto: Isimewa)

BANJARMASIN, batamtoday -  Berdasarkan dari data Global Growth Competitiveness Index yang dikeluarkan oleh World Economy Forum tahun 2012-2013 menunjukkan Indonesia menduduki peringkat ke-50 dari 144 negara yang disurveim, dimana pada tahun sebelumnya Indonesia bisa menduduki peringkat ke-46 dari 142 negara yang disurvey.

Melihat data itu membuat Menteri Negara Riset dan Teknologi (Meneg Ristek), Gusti Muhammad Hatta mengatakan kurang puas dengan hasil riset yang telah dilakukan oleh Perguruan Tinggi Negeri dan swasta.


"Melihat kenyataan diatas dan mencermati apa yang telah kita hasilkan hingga sekarang, terlihat masih belum menunjukkan hasil yang menggembirakan kita semua. Dan, penurunan ini memprihatinkan karena indeks tersebut mencerminkan kemampuan teknologi suatu Negara," kata Gusti dalam rilis dari Kementerian Negara Riset dan Teknologi RI yang diterima batamtoday.com, Sabtu (16/3/2013).

Penurunan peringkat dari 42 menjadi 50, menurut Gusti, disebabkan karena 'ABG' (Akademisi, Business, Government) tidak bisa bersinergi dalam memproduksi hasil-hasil riset yang telah dihasilkan selama ini.

"Selain ini, infrastruktur dan birokrasi adalah juga menjadi penyebab yang membuat Indonesia turun peringkat. Dengan demikian, banyak hasil riset di Indonesia hanya sampai di protipe atau hanya sampai di atas meja saja. Penyebab lainnya adalah pengusaha dan pemerintah yang belum bisa bersinergi dalam memproduksi hasil riset secara massal," kata Gusti lagi.

Dia mengharapkan, dengan adanya insentif SINas, hasil riset yang ada bisa menjawab permasalahan yang ada di Indonesia.

"Saya berharap, dengan adanya Insentif SINas, perguruan tinggi baik swasta dan negeri, Lemlit, LPPM dan konsorsium riset, bisa menghasilkan riset atau penelitian yang bisa menjadi solusi terhadap permasalahan yang dihadapi negeri kita tercinta ini, tentunya ABG harus bisa bersinergi," ujar Gusti.

Perlu diketahui, Insentif Riset SINas adalah pendanaan riset yang ditujukan untuk penguatan Sistem Inovasi Nasional (SINas) melalui peningkatan sinergi, produktivitas, dan pendayagunaan sumberdaya litbang nasional.

"Untuk menjaga akuntabilitas, pendanaan riset ini diselenggarakan dengan mekanisme kompetisi secara terbuka," kata Gusti mengakhiri.

Editor: Dodo