Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Peringkat Pengguna Bahan Kimia Berbahaya Eropa
Oleh : Dodo
Sabtu | 09-03-2013 | 10:20 WIB

ZURICH, batamtoday - Perusahaan petrokimia menempati peringkat teratas pengguna bahan-bahan kimia berbahaya di Eropa. Hal ini terungkap dalam laporan lembaga swadaya masyarakat Chemical Secretary International (ChemSec) yang dirilis Selasa lalu.

Berdasarkan regulasi bahan-bahan kimia Eropa atau REACH, semua perusahaan Eropa dari semua sektor diharuskan untuk memberikan informasi mengenai produksi dan penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya (Substances of Very High Concern) kepada European Chemicals Agency, ECHA. Terdapat 709 perusahaan yang telah melaporkan bahan-bahan kimia yang mereka impor atau produksi di Uni Eropa.

Sebelumnya ECHA menolak untuk membuka data-data ini ke publik, namun setelah ChemSec dan ClientEarth mengajukan tuntutan hukum ke Mahkamah Eropa (European Court of Justice), ECHA mulai membuka data-data ini ke publik pada akhir 2012.

ChemSec mengumpulkan 626 jenis bahan-bahan kimia berbahaya dalam daftar SIN (SIN List) – nama yang diambil dari kata dalam bahasa Inggris berarti dosa. Jumlah bahan kimia berbahaya dalam SIN List ini lebih banyak dari jumlah bahan kimia yang masuk dalam daftar REACH yang hanya 138 jenis.

Bahan-bahan kimia – yang diantaranya terindikasi memicu kanker, mutasi genetik dan mengganggu sistem reproduksi – ini masih banyak dipakai di berbagai produk yang biasa digunakan oleh konsumen mulai dari mainan anak-anak, cat hingga deterjen.

Sonja Haider, juru bicara ChemSec yakin, dunia bisa mengurangi risiko dari bahan-bahan kimia beracun ini terhadap kesehatan dan lingkungan jika ada transparansi atau keterbukaan informasi. “Kami senang bisa memberikan data-data yang terus diperbaharui mengenai produksi bahan-bahan kimia di Eropa,” ujarnya.

ChemSec juga memeringkatkan perusahaan-perusahaan yang paling banyak memroduksi atau mengimpor bahan-bahan kimia paling berbahaya di pasar Eropa.

Peringkat pertama dalam SIN Producers List diduduki oleh Royal Dutch Shell yang menggunakan 99 – dari 626 – bahan kimia berbahaya yang masuk dalam SIN List dan 4 bahan kimia berbahaya – dari 138 – yang masuk dalam daftar REACH.

ExxonMobil menempati peringkat kedua menggunakan 83 bahan kimia berbahaya dalam SIN List dan 3 bahan kimia berbahaya yang masuk dalam daftar REACH dan Orlen, perusahaan kilang minyak mentah Eropa, menduduki peringkat ketiga menggunakan 83 bahan kimia berbahaya dalam SIN List dan 1 bahan kimia berbahaya dalam daftar REACH. Peringkat keempat diduduki oleh TOTAL dengan 74 bahan kimia berbahaya dalam SIN List dan 1 bahan kimia berbahaya dalam daftar REACH.

Sumber: Hijauku.com