Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Waspadai Pestisida dalam Kandungan Minuman Wine
Oleh : Dodo
Selasa | 05-03-2013 | 12:54 WIB
wine.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAM, batamtoday - Pestisida dalam sayur dan buah bukanlah isu baru. Para petani menggunakannya untuk mengusir hama dan agar hasil panen mereka tampak baik. Namun, siapa sangka kalau dalam wine juga bisa terkandung zat kimia tersebut?

Berdasarkan berita yang dilansir situs Decanter (19/02/13), laboratorium EXCELL di Bordeaux, Perancis, menemukan bahwa sebagian besar (90%) wine yang mereka uji mengandung residu pestisida.

Peneliti menguji lebih dari 300 wine asal Bordeaux, Rhone, dan Aquitane di Perancis dari masa panen 2009 dan 2010. Angka ini sudah termasuk appellation seperti Madiran dan Gaillac. Wine-wine tersebut dites apakah mengandung 50 molekul yang biasanya terdapat dalam produk-produk pemeliharaan kebun anggur, seperti pestisida dan fungisida.

Beberapa wine mengandung hingga sembilan molekul berbeda. Fungisida yang mencegah pembusukan paling banyak ditemukan. Biasanya zat antijamur ini diaplikasikan belakangan saat musim tanam.

"Walaupun molekul individualnya di bawah ambang kadar toksisitas, kurangnya riset mengenai efek akumulasinya dan bagaimana molekul saling berinteraksi jadi mengkhawatirkan. Mungkin saja kombinasi dari beberapa molekul jadi lebih berbahaya dibanding satu jenis molekul dalam kadar tinggi," ujar Pascal Chatonnet dari EXCELL.

Perkebunan anggur mewakili hanya 3% dari total lahan perkebunan di Perancis. Namun, industri wine menggunakan 20% volume produk antihama. Bahkan secara spesifik, penggunaan fungisidanya mencapai 80%.

Sejak 2008, pemerintah Perancis berencana mengurangi penggunaan pestisida nasional hingga 50% pada 2018. Namun, "pada 2012, tidak ada pengurangan sama sekali. Justru meningkat 2,7% antara 2010-2011," ujar Stéphane Boutou dari EXCELL.

Aturan Uni Eropa membatasi residu pestisida pada anggur hingga 250 molekul. Namun, untuk wine, belum ada batasan. Menurut Chatonnet, beberapa molekul akan terpecah pada proses fermentasi. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut, molekul tersebut bersintesis menjadi apa.

Bagaimanapun juga, bukan peminum wine yang akan terkena dampaknya, melainkan pekerja perkebunan yang memberikan pestisida tersebut. Pasalnya pada 2012 ditemukan hubungan antara pestisida dan penyakit Parkinson pada buruh perkebunan.

Sumber: food.detik.com