Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Lusa, Komnas Perlindungan Anak Lakukan Investigasi ke Batam
Oleh : Hendra Zaimi
Senin | 04-03-2013 | 10:09 WIB
arist_merdeka_sirait.jpg Honda-Batam
Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait. (Foto: dok.batamtoday)

BATAM, batamtoday - Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait akan melakukan investigasi terkait kasus kematian empat bocah di Pasar Cik Puan, Bengkong Sadai untuk mendapatkan keterangan dari pihak kepolisian dari penanganan kasus tersebut.

Menurut rencana, rombongan Komnas Perlindungan Anak ini akan tiba di Batam pada Rabu lusa (6/3/2013). Sebelum meminta keterangan dari pihak kepolisian, Arist mengatakan pihaknya terlebih dahulu bertemu keluarga korban dan melihat tempat kejadian perkara.

"Rabu lusa kami akan ke Batam untuk melakukan investigasi terkait tewasnya empat bocah tersebut," kata Arist melalui sambungan telepon kepada batamtoday, Senin (4/3/2013).

Kedatangan Komnas Perlindungan Anak ke Batam, lanjut Arist, berdasarkan laporan keluarga besar korban yang kurang puas dengan hasil penyelidikan polisi yang menilai ada kejanggalan dalam kematian keempat bocah itu.

"Kami akan meminta kejelasan dari Polresta Barelang dan Polda Kepri tentang hasil penyidikan dan forensik yang telah dilaksanakan mereka dalam penanganan kasus itu," terang Arist.

Disinggung batamtoday, apakah langkah yang akan diambil oleh Komnas Perlindungan Anak dari investigasi tersebut, Arist mengatakan masih belum bisa menyimpulkan permasalahan ini karena masih harus mendapatkan keterangan penyidik atas olah TKP dan pihak keluarga.

Diberitakan sebelumnya, pihak keluarga korban masih tampak belum puas dari hasil pemeriksaan sementara aparat kepolisian yang menyatakan keempat bocah meninggal dunia dikarenakan asfiksia atau kekurangan oksigen di dalam tubuh.

Bahkan, guna mengungkap tuntas kasus ini, pihak keluarga mendesak aparat kepolisian untuk memberikan kepastian waktu dari hasil otopsi yang dilakukan tim forensik Mabes Polri yang telah dilaksanakan terhadap empat jasad korban.

Editor: Dodo